Pengorbanan tanpa mengasihi diri, hanya sebuah ke dzoliman pada diri dan menumpuk kekesalan yang akan meledak di suatu hari.
Seberapa sering kita diajarkan, disuruh, diberikan contoh, bahkan hidup dalam lingkungan yang selalu mementingkan orang lain, mengurusi orang lain, mendahulukan orang lain, dengan mengorbankan diri sendiri; selalu memberi tanpa menerima?
Sejatinya itu bukanlah sebuah kebaikan.
Itu hanya keputusan autopilot orang-orang yang tak mau dinilai buruk, yang ingin diterima lingkungannya dengan menjadi people pleaser dan condependecy. Orang-orang yang mencari validasi dirinya good enough dari dunia luar. Orang-orang yang di dasar hatinya merasa tak layak, tak layak dibantu, tak layak dicintai, tak layak diberi, tak layak hidup bahgia, tak layak dipedulikan, tak layak di prioritaskan.
Kebaikan adalah saat kita berada dalam titik seimbang antara memberi dan menerima. Antara memberi dan meminta. Antara mengasihi sekitar tanpa lupa memgasihi diri. Karena boundaries akan terbentuk saat diri mampu mencintai diri dan merasa layak.
No comments:
Post a Comment