Saturday, February 1, 2025

Aturan Main

Setiap tempat, lingkungan, relasi, apapun itu, memiliki aturan main tersendiri. 
Untuk bisa survive, stay healthy, wealthy, waras; kita perlu tau aturan mainnya.
Ada aturan main yang memang diungkapkan langsung, dikomunikasikan, sama-sama tahu, atau perlu cari tau sendiri. 

Masalah muncul, sata kita memiliki pandangan yang berbeda, lack of insight tentang aturan main di suatu relasi atau tempat, dan lack of communication dari pihak lain (entah malas, missleading, atau menganggap semua orang paham dan sama dengan dirinya). 

Misal, 
Ada orang memiliki libido yang tinggi dan melihat sex sebagai hal menyenangkan layaknya liburan dan makanan enak, sehingga bisa melakukan casual sex dengan siapapun yang ia tertarik tanpa perlu kenal, mengenal, punya relasi, dan komitmen apapun. Sehingga meski ia telat menikah, ia tetap mencari partner seks diluar pasangannya (dimana pasangannya sudah tahu dan ada aturan main bersama). Ini akan jadi masalah sata ia bertemu orang baru yang intentionnya relationship, sacred banget tentang sex, pakai perasaan, dan melihat itu sebagai sesuatu serius yang bisa give all everything. Dikala orang ni tidak mengkomunikasikan semuanya dari awal, make it clear, menyampaikan tujuan dan boundariesnya secara langsung dari awal. Lalu saat semua jadi masalah, ia pergi begitu saja karena menganggap hal tidka penting (baginya) dikala orang itu menganggap pernting hingga merusak self esteem, self worth, pekerjaan, dan kehidupannya, bahkan trauma. Hal ini akan berbeda, jika ia bertemu dengan prang yang memiliki mindset, value, dan intention yang sama, for fun misal. Tanpa di komunikasikan pun, akan sama-sama tau aturan mainnya, sehingga tak ada yang dirugikan apalagi ke abuse/ ke harming.

Contoh lainnya,
Dalam suatu perusahaan, ada aturan main tak tertulis bahkan tak disampaikan. Misal saling cari muka, menjatuhkan, lempar-lemparan tanggung jawab. Saat ada anak baru masuk yang tak pernah ada pengalaman berada di lingkungan seperti itu dan fokusnya bekerja. Maka ia tak sadar saat ke pingpong, jadi tumbal, berakhir jadi repot sendiri dan overwhelmed tidak bisa menjaga diri sendiri dan set boundaries karena tidak tahu aturan main di perusahaan itu, Endingnya ya merugikan diri sendiri. 

Semakin banyak pengalaman hidup, luasnya pergaulan, dan kepekaan membaca situasi, kewaspadaan akan hal-hal baru (orang baru dan tempat); semakin tinggi sinyal waspada dan kemampuan memahami aturan main dalam relasi, pekerjaan, dan lingkungan. 

Begitupun saat kita punya hati nurani, empati, integritas, secara natural kita akan menyampaikan aturan main kita atau sesederhana mengkunikasikannya secara jelas ke pihak lain. Sehingga tidak misleading apalagi merugikan hingga merusak kehidupan orang lain. 

Masalahnya, tidak semua orang peduli dengan orang lain, sehingga kita yang perlu cerdas dan jeli membaca aturan main dalam setiap tempat dan hubungan. 

No comments:

Post a Comment