Thursday, March 28, 2024
Ramadhan #17
Ramadhan #16
apapun perkataan orang lain pada diri, tak akan berdampak.
Tuesday, March 26, 2024
Ramadhan #15
Ramadhan #14
Ramadhan #13
Bisa jadi, keinginan-keinginan kita lah yang menjadi sumber penderitaan itu sendiri.
Saturday, March 23, 2024
Ramadhan #12
Aku meminta maaf pada diriku atas segala kejahatan yang aku lakukan terhadap tubuh, pikiran, jiwa, dan segala aspek kehidupanku; dengan memasukan orang itu, memberikan seluruh energi ku saat itu dengan mengabaikan diri sendiri hingga pada penderitaan yang tak dapat dibayangkan siapapun kecuali orang-orang yang mampu merasakan jiwaku saat itu, menjadikan dia jauh lebih besar dariku dikala ia pun menyedot seluruh energi kehidupanku untuk keuntungan duniawinya bersama orang yang "membunuhku" dengan segala kiriminan energi mematikan.
Hingga akhirnya sadar,
Ramadhan #10
Ramadhan #11
Saat kita mampu menyelami jiwa setiap manusia hingga kedalam. Maka kita akan mampu memperlakukan setiap orang dengan penuh compassion termasuk terhadap orang yang tak dikenal maupun yang pernah menyakiti dan menghacurkan diri separah-parahnya.
Thursday, March 21, 2024
Ramadhan #9
Ramadhan #8
Mungkin ada kalanya, kita butuh orang lain, kejadian-kejadian, dan hal-hal di luar diri, untuk bercermin, mengenali diri sendiri, dan mengakui diri.
Saat kita sering kesal dengan orang-orang ingkar janji, lambat, membatalkan sesuatu seenaknya, tidak bisa di pegang omongannya, tak mampu berkomitmen. Bisa jadi semesta ingin memberitahu hal yang ada di diri. Hingga diri mampu menyadari dan mengakui bahwa diri sangat berkomitmen, tak membuat janji yang tak mampu dipenuhi, dan menghargai orang lain. Setelah sadar dan mengakui itu, maka diri pun akan berhenti untuk memproyeksikan hal tersebut kepada orang lain (orang harusnya komit, gak boleh batalin janji seenaknya, gak mikirin orang sudha mati-matian berusaha demi memeuhi kesepakatan bersama, dll) sehingga rasa kesal pun berkurang. Jikapun terjadi lagi bertemu orang-orang seperti itu, maka hal itu dijadikan data fakta yang diarsipkan untuk kedepannya. Sehingga kita tahu, apakah orang-orang seperti itu layak untuk diajak kerjasama, diberikan tanggung jawab besar, atau sesederhana untuk bergaul dan dijadikan teman.
Saat kita merasa diabaikan, tidak dihargai, dianiaya, bisa jadi sebagai pengingat apakah kita melakukan itu juga terhadap diri sendiri, hingga kita menarik, mengizinkan, dan menerima perlakuan aniaya; pelecehan baik secara fisik, psikis, emosi; tidak dihargai, tidak dilihat, di dengar, diabaikan, dianggap tak ada. Saat kita sadar, memperbaiki relasi dengan diri sendiri hingga mampu menghargai diri, berbuat baik pada diri, menjaga diri, maka orang-orang seperti itu akan berhenti sendiri memperlakukan diri buruk. Bahkan mereka akan hilang sendiri dalam kehidupan kita. Lalu orang-orang baik yang mampu menghargai dan baik terhadap diri akan mulai bermunculan, bisa jadi orang baru, bisa jadi orang lama yang akhirnya baru mampu kita terima kebaikannya.
Saat kita sering dimanfaatkan orang lain, baik secara waktu, tenaga, kemampuan diri, materi, energi, emosional, dan lain sebagainya bahkan di ekploitasi tanpa pernah memikirkan dampaknya termasuk kerusakan akut pada kita atas perbuatannya. Bisa jadi hal itu terjadi, karena kita belum bersedia dan mampu memanfaatkan diri sendiri untuk kepentingan diri.
Semua hal yang terjadi pada diri karena kita mengizinkan itu terjadi dan mempengaruhi diri, secara sadar dan tak sadar. Saat sadar, kita akan sangat bersyukur telah diberikan kesadaraan sehingga bisa mengubah itu semua sesuai yang diri inginkan. Dan ini pun perlu selaras dengan perasaan layak. Layak dihargai, layak diperlakukan baik, layak mendapatkan hal baik, layak memiliki kehidupan yang lebih baik, layak disayang penuh ketulusan, dll. Kelayakan yang memang sejatinya diri layak menerima itu semua.
Ramadhan #7
Ramadhan #6
Monday, March 18, 2024
Ramadhan #5
Mungkin kita adalah nyawa bagi orang-orang yang tak pernah kita lihat, anggap, atau hargai.
Mungkin kita adalah sampah bagi orang yang kita perlakukan seeprti emas tak tersentuh.
Mungkin kita adalah debu tak berarti bagi orang yang kita berikan segalanya hingga diri suffering.
Mungkin kita adalah jiwa terbelenggu bagi yang tak mampu mencintai dan memperbudak kita.
Mungkin kita adalah burung yang terbang tinggi lepas bebas bagi yang mencintai kita.
Mungkin kita adalah tissue yang dibuang dan dilupakan bagi orang telah menemukan pengganti kita.
Mungkin kita adalah berlian bagi yang mampu melihat kemampuan dan kekuatan diri yang tak disadari.
Mungkin kita adalah penganggu bagi yang tak mampu melewati segala intensitas dan kemurnian diri.
Mungkin kita adalah cahaya penyelamat bagi yang mampu menerima segala lontaran pencerahaan.
Mungkin kita adalah keset bagi yang hanya ingin singgah, menggunakan, lalu pergi tanpa syukur.
Mungkin kita adalah intel paling muktakhir bagi yang mampu melihat kecerdasan diri.
Mungkin kita adalah bolu kukus pasar bagi yang melihat diri hal biasa dan murah.
Mungkin kita adalah penjahat terjahat di muka bumi bagi yang mengalami rasa sakit terdalam yang tak hilang oleh waktu.
Mungkin kita adalah obat terlangka dan hadiah terbaik dari semesta bagi yang mampu bersyukur atas segala kontribus diri.
Mungkin kita adalah benang emas sangat rapuh bagi yang menghargai pekanya perasaan diri.
Mungkin kita adalah benteng baja terkuat bagi yang merasakan kekuatan diri saat keluar.
Mungkin kita adalah cinta yang dirindukan banyak orang, ataupun banjir yang dibenci banyak orang.
Mungkin kita adalah hitam, putih, dan semua warna yang dipersepsi berbeda di setiap mahluk dan tempat.
Mungkin kita adalah angin yang disyukuri, ditunggu, maupun dimaki.
Mungkin kita adalah molekul yang senantiasa berubah dan tak terdefinisikan.
Ramahdan #4
Sunday, March 17, 2024
Ramadhan #3
Thursday, March 14, 2024
Ramadhan #2
Orang yang paling layak mendapatkan itu semua ya diri sendiri.