- Tidur cukup
Monday, October 30, 2023
Mencintai Diri
- Tidur cukup
Thursday, October 26, 2023
Make Me Greater
Well, Lately I often ask about "going to the xx make me greater?", "meeting with xx make me greater?", "doing xx make me greater?" every time I want to do something, meet someone, or just communicate with someone. I f my awareness say no, I don't do that. If my awareness say yes, so be it. In the past, it was not uncommon to ignore and betray my own awareness, and the result was terrible things and heaviness.
Pernah mau pergi ke suatu acara yang secara logika hal baik, aktivitas menguntungkan untuk diri, orang-orang yang gak aneh-aneh. Di tenag jalan, pop up "gak bikin greater" dan "disuruh" pulang. Lalu logika mikir "kok bisa gak bikin greater", di ignore dan di terobos lah tuh awareness. Sampai lokasi, semua berjalan baik, dan diakhir ada kejadian yang bikin jiwa gak enak, dan not kind for me efeknya. Diistu, aku berjanji untuk tidak betrayed myself lagi apapun itu. Dimana sebelumnya sering kejadian hal seperti itu. Aku berjanji untuk trust my awareness more dan berlatih untuk tidak terlalu banyak menggunakan logika atau bahkan sesekali di off in dulu.
Kemabli ke bahasan "make me greater", pernah datang ke suatu acara, sebelumnya cek "datang ke acar ini make me greater?" dapatnya ya. Padahal saat itu keadaanya sedang gak logis lah untuk datang kesana. Akhirnya terobos segala pikiran logika, sampai lokasi nothing special. Endingnya, ada kejadian yang bikin diri expand dan gratitude.
Kesadaran itu netral, guiding and protecting us.
Semakin Kesini
Monday, October 23, 2023
Membantu
Ada pula orang-orang yang dibantu abis-abisan, diberesin semuanya, disembuhkan permanent, diangkat hidupnya sampe benar-benar berubah drastis. Dan Ia taken for granted untuk itu semua bahkan jahat, dzalim, dan "membunuh" orang yang membantunya. Dikala orang membantunya hingga sangat suffering jiwa raga dan kehilangan kehidupannya.
Ada orang-orang yang membantu dan mengharapkan balasan. Balasan untuk diakui, diterimakasih, untuk diperlakukan baik, dan jika yang dibantu melakukan hal-hal tak berkenan, maka bantuannya itu akan diungkit-ungkit, hingga mungkin keluar kata-kata "sudah dibantu juga blabla".
-----
Bagaimana jika ada orang yang membantu, itu karena memang jatah kita?
Sunday, October 22, 2023
Menjadikan diri sumber
Apa yang menjadi miliki diri, akan kembali pada diri, tak ada yang bisa menghalangisekalipun sudah dirampas dan dirampok hingga abis.Apapun yang memang milik diri, akan bisa dipanggil pulang kembali pada pemiliknya,tak tertinggal sedikitpun.Apapun yang diri ciptakan, bisa diri musnahkan dan hancurkan kapanpun dan dimanapun.Apapun yang diri bangun, bisa diri rusak, rawat, kembangkan, diamkan,berikan, nikmati, banyak kemungkinan.
Friday, October 20, 2023
1
Langit cerah, suasana tenang, angin sejuk, koper dan semua barang yang sudah masuk ke dalam bagasi, siap untuk berpindah ke provinsi lain. Kabar baik pun terdengar dengan tiba-tiba ada orang yang keluar dari tempat yang aku inginkan, sehingga ada kamar kosong yang bisa langsung aku tempati sesampai disana. Semua berjalan sangat indah. Audy, teman kuliahku yang aku anggap seperti adik, laki-laki yang sangat baik dan bertanggung jawab menanyakan teknis pertemuan. Akhirnya ia datang ke kosanku di jakal 12 bersama seorang teman lainnya, Hamidah. Kami mengobrol sebentar, lalu audy masuk kursi kemudi, aku duduk di sebelahnya, dan Hamidah pulang dengan motornya.
Perjalanan dimulai, ada sedikit rasa syahdu dan bersyukur. Audy menanyakan tentang tol, lalu kita mengisi bensin dan tol. 5 jam perjalanan tak banyak obrolan, hanya diam diiringi playlist dari iphone nya temanku. Sempat berhenti di rest area saat siang, untuk mengisi perut dan shalat. Lalu kami melanjutkan perjalanan, saat papan jalan "Surabaya" terlihat, terasa ringan diiring excited dan happiness. "I am on the right path" gumamku. Jarak demi jarak di tempuh hingga samapi di sebuah bangunan 3 lantai berisi 60 kamar seperti hotel namun disii para mahasiswa dan pekerja yang dibayar bulanan. Kami turun, meminta tolong penjaga disana untuk dibawakan barang ke lantai 3. Hampir saja temanku turut membantu membawakan barang0barang, tapi kubilang tak usah, aku takut merepotkannya, dan rasanya bantuan ia padaku sudah cukup besar.
Tak lama, Audy menghubungi temannya minta dijemput, menginap untuk kembali ke Jogja esok hari. Aku berterimakasih padanya. Saat temannya sampai, Ia pun segera meninggalkan kosanku diiringi penjaga kosan, Pak Mo melindunginya dari air hujan menggunakan payung. Entahlah apa yang membuat penjaga kosanku sangat baik sekali pada teman laki-laki ku, dikala terhadapku yang jelas-jelas penghuni tempat itu, agak sedikit ketus saat itu dan mengira aku satu geng dengan salah satu penghuni disana. Tak aku ambil pusing hal itu. Aku bersama sebentar, lalu masuk ke kamarku.
Aku buka bingkisan dari Hamidah, berisi sebuah surat yang berhasil membuat air mata jatuh tak tertahan, tulisan yang indah nan tulus. Lalu kulihat ada sekotak coklat ferrero rocher merk coklat kesukaanku sejak kecil. Entah sebuah kebetulan atau bagaimana, ia memberikan itu tanpa tahu bahwa itu coklat kesukaanku. Ku buka satu demi satu, memakannya perlahan penuh kebahagian sambil terisak. Aku membuat telepon selularku, mengucapkan terimakasih padanya. Lalu ia menanyakan perjalananku. Kami mengobrol sebentar. Dan keesokan harinya, aku mendapat kabar Audy telah sampai dengan baik di Jogja di jemput oleh Hamidah. Semoga kebaikan selalu menyertain kalian ya.
Thursday, October 19, 2023
Fantasi
Tuesday, October 17, 2023
Perubahan
Fake Account
Beruntung
Sepulang perjalanan panjang keliling Asean, bertemu seorang kenalan di sebuah tempat makan. Ia bercerita banyak hal, tanpa sadar aku jadi bercerita tentang pengalaman perjalanan kemarin. Lalu ia berkomentar "wah beruntung banget kamu, biasa bareng orang yang se menjaga itu". Padahal saat itu aku sedang meluapkan kekesalan dengan teman jalanku.
Ada suatu kejadian besar dalam hidup, terpontang panting tahunan dalam lumbang kegelapan, kesempitan, penderitaan, kesulitan, dan kegundahan hati tak berharga nan sedih yang tak kunjung selesai. Hingga akhirnya muncul sebuah clarity yang langsung aku lakukan untuk menyelesaikan itu semua. Semua orang yang aku require saat itu datang semua membantu. Hingga keluar "ya ampun, semesta sayang banget sama lo. ini maps nya aja jadi ngarahin ke arah rumah lo" saat teman sudah frustasi berjam-jam di jalanan macet dan arah rumahnya bertolak belakang denganku.
Bercerita pada seorang kolega, direspon "kamu sadar tidak, kalau kamu itu beruntung?"
17/10/23
Hujatan, hinaan, judgement, rejection, humiliation, abuse, betrayal, abandonment, sihir, rasa benci, tak jarang kudapati itu semua. Begitupun dengan rasa sayang, bantuan, kebaikan, ketulusan, pertolongan. Kadang bertanya-tanya, aku ini apa? siapa? bagaimana bisa banyak orang yang tak suka dan banyak pula yang senang. Hingga di momen menyadari, orang suka dan tak suka, baik dan jahat, sayang dan benci, apapun yang mereka lakukan padaku meski dalam level energy (di pikiran, batin, perasaan) bisa jadi murni keputusan dan pilihan mereka masing-masing.
Working on Self
Sunday, October 15, 2023
Clubbing
Entah ada stigma dan judgement apa saja yang beredar dalam society ini tentang clubbing dan partying. Ada sebagian yang sangat melarang, ada yang membolehkan, ada yang takut, ada yang santai, ada yang apatis, ada yang biasa saja, ada pula yang tak peduli bahkan tak tahu.
Sebagai yang tumbuh di lingkungan penuh norma, dogma, religius, clubbing dianggap hal buruk, negatif, haram, sesuatu yang perlu dijauhi. Tak ada pengalaman partying dan clubbing di masa remaja. Selain dogma, ajaran, serta larangan; ada faktor internal seperti malu, tidak berani menari, tidak berani mengekspresikan diri, belum percaya diri, dan lain sebagainya.
Hingga suatu saat, saat energy sedang tinggi, hasrat untuk bergerak melonjak, butuh kanal untuk mengalirkan energy tersebut dalam bentuk gerak fisik yang biasanya dilakukan lewat traveling yang aktif secara fisik. Akhirnya memutuskan untuk pergi ke sebuah club dan clubbing. Saat itu, tidak tahu harus apa, kemana, pakai baju apa, ada aturan apa saja, belum berani sendirian karena minim informasi dan ketakutan atas segala rumor beredar tentang dunia malam. Singkat cerita, ada seorang kenalan di sosial media (stranger) yang menemani, pertamakalinya aku pergi bersama orang asing di pertemuan pertama. Kenalan ini cukup expert di dunia seeprti itu. Singkat cerita kami janjian bertemu di depan club yang telah disepakati.
Club pertama yang dikunjungi tergolong club menengah yang mayoritas isinya anak muda selebgram. Tempatnya kecil, penuh, banyak orang merokok, berdesakan, padat. Dan disitu pertamakalinya aku mengerakan badan mengikuti irama tanpa ada rasa malu apapun, tanpa perlu tipsi dahulu. Rasanya benar-benar bahagia 2 jam nonstop, bahkan ingin lanjut ke tempat lain karena masih banyak energi.
Dalam keadaan being present, mindfull dengan beat berat dan connect dengan badan sendiri lewat gerak, disitu awarenessku malah meningkat. Aku jeli mengamati sekitar, merasakan yang terjadi di sekeliling tanpa berdampak padaku. Ternyata di club itu banyak sekali orang yang tak percaya diri, yang tak berani sendiri, yang merasa keren karen pergi rame-rame dan bagian dari kelompoknya, banyak yang tak berani gerak kecuali telah tipsi, ada yang takut, dan lainnya. Begitupun dengan hidden agendanya, beragam. Ada yang kesepian, pelarian, bingung, tak tau tujuan hidup, mengisi waktu, ikut-ikutan, takut tidak punya teman, jualan, cari mangsa, dll. Bagaimana aku bisa tau? ketika kamu sensitif, highly aware, or empath, you will know that effortless. Kalau tidak percaya dengan informasi yang hadir, ya tinggal make sure aja ajak ngobrol orang random atau tanya-tanya santai.
Instropeksi
Aku berada dan tumbuh dalam lingkungan yang melihat semua dari kacamata penilaian, benar salah, harus menjelaskan, harus dikasih tau, harus ini itu lainnya. Tak jarang saat dua orang atau lebih bermasalah, mereka saling berteriak menyuruh "instropeksi". Dan aku menangkap instropeksi itu sebagai bentuk blamming, kabur dari masalah, merasa dirinya benar dan orang lain yang disuruh instropeksi yang salah. Dan tak jarang, sering sekali aku disalahkan. Hingga sering ke trigger saat disuruh isntropeksi. Sampai di momen sadar, instropkesi itu bentuk mengevaluasi diri untuk perkembangan yang lebih baik, bukan untuk mencari apa yang salah apda diri dan memperbaiki. Namu untuk melihat semuanya secara objekti dari kacamata orang ketiga, mengamati diri sendiri, hingga menghasilkan kesadaran akan sesuatu termasuk tentang pola.
Misal, saat berada dalam relasi tak sehat yang beracun. Lalu di suruh instropeksi dalam konteks mencari kesalahan diri untuk di perbaiki, hasilnya malah memperparah keadaan. Saat menganti definisi instropkesi untuk kebaikan diri, saat dilakukan, maka akan sadar ternyata diri berharga, ternyata diri terlalu baik, ternyata diri terlalu percaya dan melihat semua hal dari sisi baik, hingga mudah meaafkan orang, mudah masuk ke relasi beracun, sulit keluar dari relasi tak sehat. Dari situ muncul kesadaran akan diri sendiri, tentang apa yang layak untuk diri, dan dengan mudah merubah pola. Pola yangs ering memilih relasi satu arah , tak sehat, abusif, ke relasi yang penuh respect, mutual, dan sehat.
In my perosnal opinion, aku lebih memilih kata "kontemplasi" daripada "instropeksi". Entahlah masih memiliki judgement apa terhadap kata "instropksi", dia aku masih menyisakan energy untuk menacri kesalah diri, memeprbaiki, dan menyalahkan diri sendiri. Bagaimana jika tidak ada yang salah? hanya belum sadar saja. Bagaimana jikam tidak ada yang rusak? hanya tak sempurna saja. Kalau kotemplasi, buat ku sebagai ajang me review semua hal yg terjadi, mengamati secara objekti, membuka ruang kesadaran, dan memilih hal berbeda.
Rejection
Juni 2022
"Tentang Kita"
Saturday, October 14, 2023
Semakin kesini, semakin sadar
Letter for you
Wednesday, October 11, 2023
Letter from past lover.
"Aku mencintaimu, tapi aku tak mampu membahagiakanmu, aku tak bisa memberikan apa yang kamu butuhkan dan inginkan. Aku kecewa dan frustasi pada diriku sendiri atas itu semua, yang aku muntahkan padamu dalam segala penyiksaan terhadap batin dan fisikmu. Dan hal itu semakin menyiksaku seiring semakin aku menjauhimu. Aku tak mampu bertemu dengamu, tak ada nyali, aku takut. Meski kamu tahu betapa kamu merindukanku hingga merana, dan semua sikapku hanya membuatmu semakin menderita.Dan energy ini aku bawa hingga beberapa kehidupan setelahnya. Hingga di kehidupan ini, saat aku melihatmu, ada rasa cinta besar untuk menyayangi, mencintai, bersama, tapi aku tidak berani. Aku takut. Aku ingin bersamamu, tapi aku takut. Aku ingin memelukmu, tapi aku takut. Aku ingin bilang aku sayang, tapi aku takut. Aku ingin mendekatimu, tapi aku takut. Dan aku mengulangi penyiksaan dan pembunuhanku padamu. Dan kamu tetap setia menungguku, mencintaiku, merawatku, melindungiku, menyayangiku, menyembuhkanku, dikala aku tetap setia untuk menyakitimu, menghianatimu, memperbudakmu, menganiayamu, membohongimu, melecehkanmu.Sampai kamu menyelesaikan semuanya, semua masalah diantara kita yang kita bawa dari banyak kehidupan sebelumnya, aku tak menyadari semua yang telah kamu lakukan dan berikan padaku. Aku hanya peduli pada diriku sendiri, pada jiwaku, kehidupanku, keuanganku, nafsuku, dan perasaanku. Aku tak peduli pada dirimu, aku hanya peduli pada diriku. Saat semua kebutuhanku terpenuhi, aku sudah tak membutuhkanmu lagi, apalagi semuanya sudah kamu selesaikan.Saat kamu mencabut segala sumpah untuk tidak mencintai diri, barulah rasa cintaku yang selama ini ingin kuberikan sampai padamu, barulah kamu mampu menerimanya, dan aku kaget. Aku kaget ternyata aku punya rasa sayang begitu besar pada mu. Aku kaget ternyata ada rasa cinta untukmu yang diriku pun tak sadar. Tapi aku sudah memutuskan tidak mau ada lagi kamu dalam hidupku. Sebuah keputusan yang tak bisa diubah lagi. Aku ingin menyudahi semuanya, membuangmu dalam hidupku, dan tak mengingat apapun tentangmu sekecil apapun. Aku sudah memilih perempuan lain. Orang lama yang hanya memanfaatkanku tapi kamu sembuhkan dia karena kamu sangat mencintaiku dan takut aku tersakiti. Dan akhirnya kami kembali bersama, aku memilihnya karena dia ada secara fisik bersamaku, memenuhi segala kebutuhanku termasuk gejolak birahiku. Dan segala kedekatan, ikatan, kemelekatan yang tumbuh seiiring peluh yang bertukar setiap malam, tubuh yang hadir setiap hari, interaksi dan ikatan emosi yang tumbuh karena tinggal bersama. Bahkan kami telah menyatu dan menjadikanmu tumbal untuk keuntungan duniawi kami. Karena aku tau, kamu masih mencintai dan menungguku. Aku masih bisa memperbudakmu dan mengikuti pasanganku yang memang tak suka padamu.Kamu lanjutkan hidupmu ya, lupakan aku. Kalimat termudah untuk ku sampaikan padamu, karena hidupku sudah bahagia, aku tak membutuhkanmu lagi, semua kebutuhanku sudah terpenuhi, dan aku tidak memilihmu. Aku ingin mengakhiri ini semua, karena aku sudah bahagia, memiliki kehidupan lain, dan aku tak mau bertanggung jawab terhadap apapun yang terjadi padamu atas segala ucapan, sikap, dan perilaku ku.Kamu tahu, saat ikatan emosi kita hilang, aku hanya menjadikanmu mainan. Saat mantanku kembali hadir, aku hanya memanfaatkanmu dan mengambil seluruh energi uangmu untuk aku ubah kedalam uang fisik. Saat kamu menyelesaikan semua masalah past life kita, aku hanya menjadikanmu budak. Saat kamu menyembuhkan semua trauma, ketakutan, ketidakamananku, aku hanya menjadikanmu keset yang tak pernah aku anggap ada. Saat kamu merubah kehidupanku melesat jauh, aku hanya peduli dengan perempuan disampingku, menganggap dia sebagai bagian perubahanku, bersyukur atas dirinya, dan aku tak pernah melihatmu meski selama ini, kamu yang melakukan semuanya dan memfasilitasiku untuk sampai ke titik ini. Sejauh ini, aku tak menyesal dengan segala ketidaksadaran dan kejahatanku padamu."
Trust Self
Monday, October 9, 2023
Kesadaran
Sadar
Mungkin butuh waktu tak sedikit untuk menyadari ada hidup orang lain di tempat lain yang rusak, tercabik-cabik, berantakan, dan hancur hidupnya dari perbuatan diri yang bahkan hanya kesenangan sesaat atau bermain-main, dikala diri hidup penuh kegembiraan, baik-baik saja, dan bergelimang harta.
Sunday, October 8, 2023
01:18
8/10/23
Keep Going
Wednesday, October 4, 2023
Cepetan gih
Lover say goodbye
Puji syukur, semua sudah terlewati, dan diri kembali utuh.