Saat diri nyaman dengan diri sendiri, sayang terhadap diri sendiri, all needs met, tidak ada effort apapun untuk mengejar-ngejar orang atau siapapun, rasanya "mau temenan yaudah, tidak pun tak apa". Bukan karena sedang di kelilingi banyak orang, lebih ke arah sudah whole dengan diri sendiri. Lain halnya saat itu terjadi karena semua kebutuhan diri terpenuhi dari segi relationship (keluarga, pertemenan, pasangan, kolega), saat kebutuhan diri hilang (putus dengan pacar/ rengang dengan keluarga/ tidak ada teman di tnpt baru) maka akan mencari-cari orang lain lagi untuk mengisi void kekosongannya.
Jika sudah whole dengan diri sendiri, mau sedang sendirian tidak ada siapa-siapa ataupun saat semua kebutuhan relasi terpenuhi, akan memiliki attitude yang sama: tidak cari orang lain, tidak kejar-kejar orang, ya anteng sendiri aja sambil tetap membuka diri terhadap siapapun yang hadir dalam kehidupan.
Bergaul dan bersosialisasi sata diri memang kosong/kesepian/needs people, rasanya akan berbeda sekali saat diri memang sudah whole, nyaman dengan diri sendiri meski sendirian, secure, anteng. Dan hal tersebut terpancar juga ke sekitar, dan akan menarik orang-orang sejenis. Orang-orang yang secure anteng dengan dirinya sendiri, yang sudah tidak perlu di healing, yang sama-sama bisa build connection dengan tetap independent.
No comments:
Post a Comment