Semakin kesini, cara gw melihat perbedaan menjadi lebih santai dan toleran.
Selama memiliki value sendiri, apapun yang terjadi di luar terutama yang berbeda its totally fine.
Misal,
Ada orang living together without marriage, ya gpp.
Ada orang strict sama agama, ya gpp.
Ada orang gak mau pny anak, ya gpp.
Ada orang masih ribut ttg hrs pny anak, ya gpp.
Ada orang casual sex kesana sini, ons, ya gpp
Ada org commit super loyal, ya gpp.
Ada org masih di supply ortunya, ya gpp.
Ada org rigid dengan segala dogma aturan sosial, gpp jg.
Ada orang mencintai 2 orang dalam waktu bersamaan, gpp.
Ada orang ini itu, meskipun berbeda dengan value diri, ya gpp. Bukan tidak peduli, namun benar-benar gpp. Its ok. I dont have any judgement at all. Duu gw banyak opini yang gatau jg lagi ngambil pov siapa aja dari mana aja. Semenjak belajar misahin mine and not mine, being tranquil and space are my dominant state.
Saat masih ada orang ributin ttg perawan/tdk perawan dari selaput dara, patriaki, child free, split bill on the first date, I dont see all of that is problem. It just preference. Yang gw sadari, selama orang kenal dirinya, secure, tau value nya, apapun judgement dan tuduhan orang gak akan jadi masalah. Ini bukan tentang kita tidak bisa mengatur hal di luar diri, (in my opnion) tetapi seberapa secure diri kamu? Seberapa dalam mengenal diri? Sebrapa sayang dengan diri sendiri?
No comments:
Post a Comment