Monday, April 10, 2023

Whole

Kalau self esteem bisa kita dapet dari dunia luar, begitupun self worth yang bisa terpengaruh dari dunia luar. Ya semacam dikucilkan/ kelamaan nganggur/ sering di reject/ lagi sakit lama/ apapun yang kita taruh sebagai keberhargaan diri, maka akan mempengaruhi self esteem. Kalau self worth beda konsep, cm ada impact dari bagaimana orang dan lingkungan memperlakukan diri. Dan dua itu akan gampang goyah saat diri belum menjadi utuh dan bersatu satu kesatuan dengan diri sendiri, karena ada void. Void yang diisi lewat pekerjaan/ achievement/ relasi/ cinta orang lain/ penerimaan org lain/ lingkungan/ keadaan keuangan/ judgmenet orang/ dsb.

Saat diri sudah whole, apapun yang terjadi di luar diri, tidak akan membuat diri ambruk, ya paling goyang2 dikit lah cuma akarnya udah kuat. Begitupun dengan self worth, ibarat uang 50rb, mau orang perlakukan dengan dilipat, disayang2, diremas, dilecehkan, diinjek, apapun itu, tidak akan merubah nilai uang 50rb yang tetap 50rb. Kalau self esteem ya pengaruh dunia luar karena kita mahluk sosial yang butuh pengakuan eksistensi, apresiasi, relasi sehat, penerimaan, sense of belonging, kehidupan sosial, penghargaan. Dan itu semua bisa diusahakan secara mandiri, lewat sekolah, bekerja, berkarya, dll.

Kembali ke bahasan whole. Being whole untuk orang-orang yang tumbuh dr lingkungan yg lack of support, lack of love, lack of acceptance, lack of direction, abusive, full trauma drama, toxic relationship, had accident that big impact, bakal jadi PR dan effort bgt untuk beresin diri dari kepingan yang bolong2 menjadi whole. Semoga working on it nya gak makan banyak waktu, at least sebelum diri memasukan orang lain dalam hidup (mencari partner hidup/ menikah) ya beresin dulu deh sampe diri full whole. Jadi gak mencari partner untuk mengisi void, melainkan bisa saling tumbuh bersama dan co creation. Mungkin ini yang jarang dikasih tau dalam society, wejangan untuk anak-anak dan muda mudi. 

Indikasi whole, salah satunya: nyaman sendiri sendirian (bukan krn ada masalah sama orang/ introvert/ gak suka sama manusia. Ya semuanya baik2 aja). Ke gym sendirian, happy; pindah ke tempat asing sendirian, happy; di nyinyirin orang karena berbeda, santai; ya sibuk sendiri menciptakan kehidupan dan menikmati diri sendiri, udah gak perlu stimuli dan mencari pengisi void dari dunia luar (temen, pasangan, addiction). Btw, addiction tuh bukan sebatas belanja, sex, alkohol, sekolah, bekerja, filirting sama banyak orang gombal sana sini php in jg bs sebuah jenis addiction. Nah ini perlu cek2 deh, apakah addiction yang diri punya cenderung self destructive atau justru ngerusak orang lain? 

Indikasi kedua, orang-orang yang whole, gak akan ngerusak dirinya sendiri dan orang lain.

No comments:

Post a Comment