Thursday, April 6, 2023

Clubbing VS Ecstatic Dance

Hi, mau share sesuatu tentang clubbing dan ecstatic dance.

Biasanya clubbing saat diri dalam keadaan happy dan makin happy. Dancing in the dance floor bener-bener ajang connect sama badan, ekspresi diri, dan released energy berlebih. Ada momen-monen saat terlalu hanyt dalam ritme, kesadaran agak sedikit hilang. Awalnya mikir apa karena minum, tapi cuma dikit, dan masih bs aware. Lalu yasudahlah kembalikan diri ke ritme yang lebih sadar. Kalau ecstatic dance baru 2x, tahun 2019 malam dan 2023 kemarin pas siang. Bedanya waktu 2019 aku gak bahagia dan gak bs menikmati musik termasuk gak connect jg sama badan sendiri. Kalau kemarin di 2023 ini, sensual, slow, mindful, sambil nutup mata, benar-benar merasakan my body dan setiap gerakannya. Intim sekali rasanya. Saking terhanyutnya sempat hilang kesadaran. Rasa dan experience yang sama dengan clubbing. Setelah selesai, aku meditasi sebentar dan tiduran terlentang.

Dari 2 dance (clubbing dan ecstatic dance) itu, selain sebagai ajang meditasi bergerak, terkoneksi dengan tubuh, ajang menyelaraskan jiwa dan pikiran lewat hadir utuh bersama tubuh (kalo aku ya, untuk sejauh ini). Dan ada hal menarik yg disadari adalah momen hilangnya kesadaran atau yang biasa disebut transcende? Pernah baca jurnal terkait itu cuma dulu blm ngerti karena tidak mengalami langsung, dan gak ngerti jg analisanya. Waktu clubbing, aku pikir begitu karena faktor lain, ternyata tanpa faktor lain pun mengalami hal sejenis itu juga. 

No comments:

Post a Comment