Budak sistem yang bekerja berdasarkan jobdesk, sebatas mengerjakan tugas, tanpa menggunakan awareness (kapan perlu hubungi orang, bagaimana keadaan orang, kapan momen yg pas, dll). Bahkan kadang logika dna hatinya pun tidak digunakan dalam mengerjakan pekerjaannya. Hanya sebatas logika teknis dan pikiran-pikiran dangkal picik.
Manut pada aturan dan hirarki diatasnya tanpa pernah mempertanyakan kebenaran, efisiensi, dan tujuan jelasnya.
Budak sistem hanya peduli pada dirinya sendiri untuk berada di posisi aman. Tanpa peduli yang dikerjakan merugikan orang lain atau tidak, tanpa peduli apakah generate greater untuk semua dan kind atau tidak. Yang dipedulikan hanya teknis sesuai sop, arogansi ego posisi, aturan yang menurutnya benar karena sudah berjalan lama tanpa pernah ada yang kritisi meskipun sudah sangat tidak relevan dan efisien.
Budak sistem menjalankan berdasarkan logika teknis tanpa awareness.
Semacam kirim info rabu, follow up senin pagi. Tanpa cek apakah itu waktu dan momen yang tepat.
Sadar ga ya seberapa penting awareness daripada logika?
misal:
- Logika mikir hrs di follow up, pas dilakuin malah bikin org males. Ilang deh tuh kesempatan/ malah bikin masalah dan suffering buat org lain yg br aja "nafas" after byk kejadian ini itu.
- Awareness bs tau aja waktu yang tepat meski weekend malem. Ternyata orangnya lagi happy, tenang, damai. Malah jadi goal dan sama2 enak di kedua belah pihak.
Budak sistem bergerak berdasarkan aturan macem robot. Padahal semua hal dinamis berubah-ubah, tidak ada yang bisa menebak, dan bisa berbeda dari waktu ke waktu.
Menarik.
Menariknya lagi banyak budak sistem yang merasa benar, tidak salah, sensitifitasnya konslet rusak, dan merasa orang lain yang salah dan gak bener. Ya, kasarnya kalau mereka sadar ya gak akan memilih sebagai budak sistem plus budak tanpa kesadaran pula.
Ok, Selamat pagi, selamat beraktivitas wahai budak sistem dengan segala template di otak yang tak pernah di kritisi cek ulang, menjalani rutinitas layaknya kucing yang hidup sebatas hidup, dan tanpa kesadaran.
No comments:
Post a Comment