Ada momen gak tau apa yang dimau, gak sadar juga dengan kebutuhan diri. Jatohnya self neglected, self abused, energy muncrat kemana-mana gak jelas arahnya, sering kejebak toxic relationship and one sided relationship baik secara pertemanan, romance, maupun pekerjaan. Berakhir dimanfaatin, taken for granted, and my needs never meet. Lalu suffering dan 'gilak' sendiri.
Lambat laun, banyak kejadian yang memicu refleksi kedalam diri dan mendapati kesadaran. Disitu mulai lah bebenah. Untuk saat ini, what I really want? Loving (being kind to) myself. Yang ternyata selaras dengan my needs: Taking care of myself.
Kemarin, ada kejadian almost dying. Dan gak ada satupun yang bisa diandalkan, hadir, dan mau bantu di moment urgent itu. Disitu aku mulai taking care diri, reach out people, asking for help. Dan hal ini achievement terbesar ku sepanjang hidup sampai kmrn.
Biasanya I neglected my need, denial keadaan diri, suffering sendiri, ngurus semuanya sendiri. Tidak jarang pas nge drop, gak ada siapa2, gak ada yg mau nolong, dan aku biasanya minta tolong kalau sudah lampu merah almost dying, dimana alasan orang 'gak bisa dadakan". Lo pikir orang mati kasih aba-aba dulu. Sering bgt ke IGD sendirian, langsung opname, langsung operasi. Merantau ke kota asing lintas pulau provinsi sendirian, beberes sendiri, gak ada siapa2, suffering struggle fisik, psikis, semuanya dan diurus sendiri sendirian sampe udh gak bs nangis dan ngerasain emosi. Mungkin orang-orang terdekat liat gw mandiri, mampu sendiri, kuat, selalu bs diandalkan (selfless), sampai gak sadar gw struggle dan manusia biasa. Dikala mrk kalau hal kecil yang masih bs di handle sendiri aja udh heboh bahkan semua org hrs peduli. Dan orang luar pun mungkin ngeliat gw "ya pasti ada org terdekatnya lah", "ya org terdekatnya kan sama org lain aja baik, apalagi sama dia", "ya pasti ada yg bantu nolong lah". "gak mungkin sendirian, pasti temennya", dll. Mrk pikir semua org kaya mrk yg ada orang lain.
Gw mulai hidup sendiri dan urus diri sendiri sejak umur 6 tahun. Semua gw lakuin sendiri.
2019, Cidera, dan itu pertamakalinya gw belajar bergantung sama orang (naik grab), pertamakalinya jg asking for help saat angkat2 koper (gak boleh angkat berat).
2021, Pertamakalinya asking for help untuk urusan nonfisik. Yg mudah bgt buat org lain, tp gak semua org mau ngasih, dmn impact nya gede bgt untuk mati hidup gw. "boleh tanyain kabarku?". Kebayang gak kenapa ada org mati sendirian di kamar dan mayatnya baru ketauan bbrp hari kemudian?
2022, Ada kejadian besar Allahuakbar bgt. Dan ini pertamakalinya jg memasukan org dlm hidup. Sadar saat ada mentor "kamu terlalu independent, terlalu mandiri". Dan dia bukan sekedar omongan, tp hadir jg dlm prosesnya dan accompany me. Gak kaya orang-orang yg cuma ngomong trs tinggal.
2023, Pertamakalinya jg belajar untuk sayang sama diri sendiri.
I learn all of things in the hardest way and taken years.
Before it, I learned to unlearn all conditioning, belief that made me small and suffer; everything irrelevant, discouraging, debilitating for decades. Include get out from unhealthy (all) relationship.
No comments:
Post a Comment