"RELEVANT implies a traceable, significant, logical connection."www.merriam-webster.com
Relevan sesederhana buku pelajaran kelas 1 SD penting saat kita kelas 1 SD tapi udah gak penting, gak berguna, gak relevan saat kita kelas 3 SMP. Ya begitu juga dengan tempat, orang, kejadian, barang, pekerjaan, dan hal-hal lain yang hadir dalam hidup. Bukan merenddahkan/ menilai buruk/ kurang akan sesuatu, hanya di waktu saat ini, hal-hal tersebut sudah tidak pas dengan kapasitas diri, tujuan, keadaan, kualitas, level, dan sudah tidak ada kontribusinya lagi.
Menariknya, kadang banyak hal dan orang yang sudah tidak relevan lagi untuk diri saat ini, tapi justru diri yang tidak mau melepaskannya, tidak mau meninggalkannya, masih diingat-ingat dan dibawa-bawa. Hal tersebut berujung pada terhambatnya hidup dan kemajuan diri. Ya contohnya seperti buku pelajaran, saat kita kelas 3 SMP, apakah kita masih membutuhkan buku pelajaran kelas 1 SD? apakah masih diperlukan? apakah masih berfungsi dan berkontribusi? atau hanya memenuhi ruang penyimpanan? Itu kalau disimpan, kalau dibawa-bawa, apakah tidak memberatkan dan memperlambat langkah? Bayangkan seberapa banyak hal dan orang yang sudah tidak relevan dengan diri yang masih diri simpan dan bawa-bawa? Apa yang terjadi saat kita tidak mau melepaskan itu semua? Dan apa yang terjadi jika melepaskan semua yang memang sudah tidak relevan?
Relevan tidak untuk hal-hal berdurasi lama atau sudah lama, kadang kesadaran kita akan peluang di menit ini, bisa jadi sudah tidak relevan di 10 menit selanjutnya. Kesadaran kita atas whats going on nya kejadian beberapa tahun lalu, bisa jadi hanya sebuah kesadaran dan sudah tidak relevan untuk kehidupan kita saat ini. Pekerjaan, pasangan, teman, orang-orang siapapun dalam hidup kadang sudah tidak relevan juga untuk kehidupan kita saat ini. Layaknya komputer tahun 1990an mungkin sudah tidak relevan dipakai di tahun 2023 meskipun masih dapat menyala.
Dan kadang banyak hal yang sudah tidak relevan justru terlepas sendiri tanpa perlu proses, tanpa masalah, bahkan tanpa diri sadari, dan semuanya terasa netral. Seperti "yaudah aja", entah tiba2 selesai aja relasi sama oraang meski tidak ada obrolan perpisahan, entah tiba-tiba move on di detik saat habis kontrak, entah tiba-tiba diri bergerak sendiri meninggalkan suatu tempat beserta isinya tanpa ada perhitungan logika dan perasaan apapun. Just move, just done, just gone.
No comments:
Post a Comment