Thank you for being vulnerable, for opening yourself, for trusting me.
Saat seseorang (dikenal maupun orang asing) tiba-tiba membuka dirinya, bercerita hal-hal terdalam dirinya, seberapa sering kita membuka diri untuk menjadi space untuk mereka? Menjadi space, tanpa penilaian apapun, tanpa interupsi, tanpa tawaran solusi? Seberapa sering juga kalimat terimakasih telah bercerita, terimakasih telah bertahan selama ini, terimakasih dan apresiasi yang kita utarakan?
Bagaimana dari setiap cerita dan perjalanan hidup siapapun itu, ada kontribusinya untuk diri? entah membuka wawasan, perspektif, atau justru diri yang bisa berkontribusi dengan menjadi space baginya?
Bagaimana jika tidak masalah, tidak ada yang perlu diselesaikan?
Bagaimana jika menjadi space merupakan solusi bagi mereka?
Bagaimana jika orang hanya butuh cinta terhadap sesama?
No comments:
Post a Comment