Sunday, December 31, 2023
31/12/23
Friday, December 29, 2023
29/12/23
I position you far above myself to be very superior.
I devote all my energy and life to you.
I once cared for, protected, healed and nurtured you.
Until I finally realized,
I am the person who most deserves it all.
Celebrate
Dating
Dan yang aku amati, jika tidak ada yang berniat jahat seperti menggunakan pelet (ya ada yang menggunakan pelet, bukan untuk membuat orang jatuh cinta, tapi meng hook orang agar bisa ai manfaatkan sesuai kepentingannya dan bisa sangat abusif nan harming merusak jiwa raha dan kehidupan seseorang). Jika semuanya dalam state normal, memilih orang benar-benar bisa dilakukan secara logis.
Jika di dunia nyata, orang beerkencan secara nyata. Dimulai kenalan langsung, ngobrol, makan bareng, beraktivitas bareng. Di dunia maya, banyak yang hanya main-main, tanpa komitmen, tanpa menghargai orang, dan anehnya banyak yang tidak mau bertemu atau bertatap muka online. Banayk juga yang sudha memiliki pasangan bahkan menihak yang menggunakan aplikasi kencan, entah untuk apa.
Hmmm tadi mau cerita apa ya? jadi lupa.
Ohya, mau cerita kalau jaman sekarang saking banyaknya pilihan dan mudahnya akses, orang jadi senaknay dan semena-mena tanpa empati dan bertanggung jawab atas sikapnya. Dan saat berakhir, itu berakhir begitu saja dan dianggap lumrah. Tidak ada bahasa "aku sudah menemukan yg lain", "kita sudahi ini semua", "aku sudah tak tertarik lg padamu". Diam, didiamkan sudah menjadi closure tak tertulis. Padahal bisa jadi ada orang yang diam dan mendiamkan karena dirinya sedang repot urusan lain dan sebenarnya sangat tertarik hanya saja belum sempat ungkapkan. Lagi-lagi asumsi saling bermunculan dan penuh dengan asumsi sebagai bentuk perlindungan diri, atau apapun itu. Begitupun boundaries dan trust issue kadang beda tipis.
Saturday, December 23, 2023
Hegemoni, Konformitas, Budaya Kolektif.
Tuesday, December 19, 2023
Fisik
Monday, December 18, 2023
Trust Issue
Thursday, December 7, 2023
Relevant
Keluarga yang desktruktif nan abusif,
Tuesday, December 5, 2023
Relationship
Perfect Body
Its all about how you feel about yourself,
Saturday, December 2, 2023
Mas Kawin
Friday, December 1, 2023
It's not about you anymore
Thursday, November 30, 2023
Shifting
Tadi pagi, aku membersihkan beberapa aquarium ikan cupang.Aquariumnya sangatlah kotor, keruh, penuh endapan sisa makanan, dan mulai berlendir.Jika dibiarkan lebih lama, besar kemungkinan untuk ikannya mati.Aku siapkan wadah berisi air bersih sebagai tempat sementara ikan saat aquarium dibersihkan.Ada hal menarik, saat mengambil ikan dengan tangan, ikan berontak, kabur, bergerak, hingga airnya habis, barulah ikannya dapat diambil dan dipindahkan. Begitupun saat di ambil dengan jaring, ada pemberontakan yang dilakukan dan kabur-kaburan. Padahal aku gak ada niat mencelakai, membunuh, bahkan ingin ikan-ikan ini mendapat air yang lebih baik, sehat, bersih, kehidupan aquarium yang lebih indah dan jernih. Seaindainya si ikan tau apa yang akan dia dapat, mungkin ia akan diam manut saat diambil dan dipindah ke tempat baru. Namun yang dilakukannya sebaliknya, niat baikku dianggap serangan, ancaman dan proses memberikan hal baik untuk ikan menjadi cukup lama yang sebenarnya membuat si ikan berada dalam keribetannya dia sendiri.Bayangkan jika itu terjadi pada kita, manusia.Bagaimana saat Tuhan menciptakan, memberikan hal baik yang jauh lebih indah, membahagiakan, menyenangkan, layak, sehat, bersih. Dimana dalam proses perpindahaan tersebut atau pembersihannya, kita malah berontak, stress, merasa tak aman, ribet sana ribet sini, padahal tinggal diem aja udah, manut, ikutin, dan voila dapat kehidupan yang lebih baik dan oke.
Sunday, November 26, 2023
26/11/23
Seneng deh
Seneng banget deh kalo liat postingan orang yang lagi having fun, olahraga, hidup sehat nan aktif, makan proper mindfull nan bergizi, going to nature, traveling; surrounded by healthy, wealthy, smart, genuine, kind, warm heart, pleasant, and joyfull people. I want it too.
Saat traveling, partying, clubbing, going to the gym, catching up, doing activities together because we are happy with ourself and doing it because we love ourselves, Itu tuh menyenangkan banget sih. Apalagi ketemu orang-orang yang satu value, mutual, high energy, and high vibration jg.
Saturday, November 25, 2023
Nurturing
Friday, November 17, 2023
Dua Jiwa
Pertemuan dua jiwa yang pernah mengenal sebelumnya, pernah bersama, menyatu, dan memiliki janji untuk selalu bersama. Rasanya seperti telah kenal lama, akrab, ada ikatan yang tak dapat di deskripsikan meski baru pertama bertemu sekdar berpapasan kontak mata ataupun melihat wajah selewat sekian detik.
Dua jiwa yang pernah terikar janji setia selamanya untuk saling mencintai, menjaga, bersama, melindungi, menyayangi, atau pun untuk saling membenci dan membunuh. Gejolak emosi muncul dengan sangat kuat, entah untuk mencelakai, mencintai, bersama, atau "membunuh". Dua jiwa yang belum menyelesaikan urusan dan janjinya di kekhidupan sebelumnya, kembali dipertemukan. Entah dua-duanya merasakan atau hanya salah satu pihak yang merasakan karena di masa lampau hanya dia yang masalahnya belum selesai.
Dua jiwa yang entah saling bersatu kembali dalam ikatan, dalam perselingkuhan, dalam pengkhianatan, dalam permusuhan, dalam peperangan, ataupun pembunuhan.
Dua jiwa yang mereka pun tak sadar dengan segala apa yang terjadi di balik emosi, perasaan, dan pikiran yang muncul dengan sangat kuat seperti tak mampu dilepaskan dan tidak terjadi pada semua orang yang mereka temui apalagi hanya orang asing.
Dua jiwa yang akhirnya menggulang pola yang sama dan meninggalkan masalah tanpa menyelesaikannya entah hingga di kehidupannya keberapanya.
Sumpah
Seberapa banyak sumpah yang terucap lewat kata atau hanya terbesit di hati yang secara sadar dan tak sadar dilakukan?
Seberapa banyak sumpah-sumpah tersebuat yang termanifestasikan dalam kenyataan dan menghambat diri sendiri?
Seberapa banyak sumpah-sumpah tersebut terus terkunci dalam sumpah hingga di kehidupan selanjutnya dan membelengu diri sendiri?
Seberapa banyak sumpah akan sesuatu, kejadian, terhadap orang, termasuk terhadap diri sendiri?
Sumpaha pa yang sata ini kamu sadrai dan ingin putuskan?
Tak ada hubungannya
Makanan
Awal-awal sampe sekarang bahkan, rasanya aneh.
Bahkan baru sadar, ternyata diri kalau lagi stress, gabut, mager, larinya ke makan. Nah sekarang kan makanan itu ilang dr kamus body and mind, jadi bengong2 deh "ngapain ya". Logikanya, waktu/times itu bisa dipake buat bekerja lebih, berkarya, menghasilkan uang, realitanya malah dipake diem. Sanpe kalau ada yang ajak ketemu di resto/bar/cafe, bingung aja mau pesen apa ya. Makan nggak, minum nggak. Ujung-ujungnya ya air putih aja. Bukan karena diet, tapi badannya gak mau, lg ga require, dan udh gak mau maksa/abuse body lg dgn masukin hal2 yg dia gak mau.
Takut
Takut ditinggalkan
Takut diabaikan
Takut ditolak
Takut tak dipilih
Takut gagal
Takut rugi
Mencintai
Wednesday, November 8, 2023
Fokus
Tuesday, November 7, 2023
Valid
Saat sedih ditinggal orang yang disayang
Saat muncul rasa tak berharga ketika diabaikan
Monday, November 6, 2023
Dzalim
Nurturing
Friday, November 3, 2023
Pada Akhirnya
Tidak ada yang memprioritaskan,
3/11/23
Nothing meaningless when you know what you want and what you do.- Andhira, 2023
Banyak Hal Tak Penting
Saling Memanfaatkan
Thursday, November 2, 2023
Tidak peduli
Monday, October 30, 2023
Mencintai Diri
- Tidur cukup
Thursday, October 26, 2023
Make Me Greater
Well, Lately I often ask about "going to the xx make me greater?", "meeting with xx make me greater?", "doing xx make me greater?" every time I want to do something, meet someone, or just communicate with someone. I f my awareness say no, I don't do that. If my awareness say yes, so be it. In the past, it was not uncommon to ignore and betray my own awareness, and the result was terrible things and heaviness.
Pernah mau pergi ke suatu acara yang secara logika hal baik, aktivitas menguntungkan untuk diri, orang-orang yang gak aneh-aneh. Di tenag jalan, pop up "gak bikin greater" dan "disuruh" pulang. Lalu logika mikir "kok bisa gak bikin greater", di ignore dan di terobos lah tuh awareness. Sampai lokasi, semua berjalan baik, dan diakhir ada kejadian yang bikin jiwa gak enak, dan not kind for me efeknya. Diistu, aku berjanji untuk tidak betrayed myself lagi apapun itu. Dimana sebelumnya sering kejadian hal seperti itu. Aku berjanji untuk trust my awareness more dan berlatih untuk tidak terlalu banyak menggunakan logika atau bahkan sesekali di off in dulu.
Kemabli ke bahasan "make me greater", pernah datang ke suatu acara, sebelumnya cek "datang ke acar ini make me greater?" dapatnya ya. Padahal saat itu keadaanya sedang gak logis lah untuk datang kesana. Akhirnya terobos segala pikiran logika, sampai lokasi nothing special. Endingnya, ada kejadian yang bikin diri expand dan gratitude.
Kesadaran itu netral, guiding and protecting us.
Semakin Kesini
Monday, October 23, 2023
Membantu
Ada pula orang-orang yang dibantu abis-abisan, diberesin semuanya, disembuhkan permanent, diangkat hidupnya sampe benar-benar berubah drastis. Dan Ia taken for granted untuk itu semua bahkan jahat, dzalim, dan "membunuh" orang yang membantunya. Dikala orang membantunya hingga sangat suffering jiwa raga dan kehilangan kehidupannya.
Ada orang-orang yang membantu dan mengharapkan balasan. Balasan untuk diakui, diterimakasih, untuk diperlakukan baik, dan jika yang dibantu melakukan hal-hal tak berkenan, maka bantuannya itu akan diungkit-ungkit, hingga mungkin keluar kata-kata "sudah dibantu juga blabla".
-----
Bagaimana jika ada orang yang membantu, itu karena memang jatah kita?
Sunday, October 22, 2023
Menjadikan diri sumber
Apa yang menjadi miliki diri, akan kembali pada diri, tak ada yang bisa menghalangisekalipun sudah dirampas dan dirampok hingga abis.Apapun yang memang milik diri, akan bisa dipanggil pulang kembali pada pemiliknya,tak tertinggal sedikitpun.Apapun yang diri ciptakan, bisa diri musnahkan dan hancurkan kapanpun dan dimanapun.Apapun yang diri bangun, bisa diri rusak, rawat, kembangkan, diamkan,berikan, nikmati, banyak kemungkinan.
Friday, October 20, 2023
1
Langit cerah, suasana tenang, angin sejuk, koper dan semua barang yang sudah masuk ke dalam bagasi, siap untuk berpindah ke provinsi lain. Kabar baik pun terdengar dengan tiba-tiba ada orang yang keluar dari tempat yang aku inginkan, sehingga ada kamar kosong yang bisa langsung aku tempati sesampai disana. Semua berjalan sangat indah. Audy, teman kuliahku yang aku anggap seperti adik, laki-laki yang sangat baik dan bertanggung jawab menanyakan teknis pertemuan. Akhirnya ia datang ke kosanku di jakal 12 bersama seorang teman lainnya, Hamidah. Kami mengobrol sebentar, lalu audy masuk kursi kemudi, aku duduk di sebelahnya, dan Hamidah pulang dengan motornya.
Perjalanan dimulai, ada sedikit rasa syahdu dan bersyukur. Audy menanyakan tentang tol, lalu kita mengisi bensin dan tol. 5 jam perjalanan tak banyak obrolan, hanya diam diiringi playlist dari iphone nya temanku. Sempat berhenti di rest area saat siang, untuk mengisi perut dan shalat. Lalu kami melanjutkan perjalanan, saat papan jalan "Surabaya" terlihat, terasa ringan diiring excited dan happiness. "I am on the right path" gumamku. Jarak demi jarak di tempuh hingga samapi di sebuah bangunan 3 lantai berisi 60 kamar seperti hotel namun disii para mahasiswa dan pekerja yang dibayar bulanan. Kami turun, meminta tolong penjaga disana untuk dibawakan barang ke lantai 3. Hampir saja temanku turut membantu membawakan barang0barang, tapi kubilang tak usah, aku takut merepotkannya, dan rasanya bantuan ia padaku sudah cukup besar.
Tak lama, Audy menghubungi temannya minta dijemput, menginap untuk kembali ke Jogja esok hari. Aku berterimakasih padanya. Saat temannya sampai, Ia pun segera meninggalkan kosanku diiringi penjaga kosan, Pak Mo melindunginya dari air hujan menggunakan payung. Entahlah apa yang membuat penjaga kosanku sangat baik sekali pada teman laki-laki ku, dikala terhadapku yang jelas-jelas penghuni tempat itu, agak sedikit ketus saat itu dan mengira aku satu geng dengan salah satu penghuni disana. Tak aku ambil pusing hal itu. Aku bersama sebentar, lalu masuk ke kamarku.
Aku buka bingkisan dari Hamidah, berisi sebuah surat yang berhasil membuat air mata jatuh tak tertahan, tulisan yang indah nan tulus. Lalu kulihat ada sekotak coklat ferrero rocher merk coklat kesukaanku sejak kecil. Entah sebuah kebetulan atau bagaimana, ia memberikan itu tanpa tahu bahwa itu coklat kesukaanku. Ku buka satu demi satu, memakannya perlahan penuh kebahagian sambil terisak. Aku membuat telepon selularku, mengucapkan terimakasih padanya. Lalu ia menanyakan perjalananku. Kami mengobrol sebentar. Dan keesokan harinya, aku mendapat kabar Audy telah sampai dengan baik di Jogja di jemput oleh Hamidah. Semoga kebaikan selalu menyertain kalian ya.
Thursday, October 19, 2023
Fantasi
Tuesday, October 17, 2023
Perubahan
Fake Account
Beruntung
Sepulang perjalanan panjang keliling Asean, bertemu seorang kenalan di sebuah tempat makan. Ia bercerita banyak hal, tanpa sadar aku jadi bercerita tentang pengalaman perjalanan kemarin. Lalu ia berkomentar "wah beruntung banget kamu, biasa bareng orang yang se menjaga itu". Padahal saat itu aku sedang meluapkan kekesalan dengan teman jalanku.
Ada suatu kejadian besar dalam hidup, terpontang panting tahunan dalam lumbang kegelapan, kesempitan, penderitaan, kesulitan, dan kegundahan hati tak berharga nan sedih yang tak kunjung selesai. Hingga akhirnya muncul sebuah clarity yang langsung aku lakukan untuk menyelesaikan itu semua. Semua orang yang aku require saat itu datang semua membantu. Hingga keluar "ya ampun, semesta sayang banget sama lo. ini maps nya aja jadi ngarahin ke arah rumah lo" saat teman sudah frustasi berjam-jam di jalanan macet dan arah rumahnya bertolak belakang denganku.
Bercerita pada seorang kolega, direspon "kamu sadar tidak, kalau kamu itu beruntung?"
17/10/23
Hujatan, hinaan, judgement, rejection, humiliation, abuse, betrayal, abandonment, sihir, rasa benci, tak jarang kudapati itu semua. Begitupun dengan rasa sayang, bantuan, kebaikan, ketulusan, pertolongan. Kadang bertanya-tanya, aku ini apa? siapa? bagaimana bisa banyak orang yang tak suka dan banyak pula yang senang. Hingga di momen menyadari, orang suka dan tak suka, baik dan jahat, sayang dan benci, apapun yang mereka lakukan padaku meski dalam level energy (di pikiran, batin, perasaan) bisa jadi murni keputusan dan pilihan mereka masing-masing.
Working on Self
Sunday, October 15, 2023
Clubbing
Entah ada stigma dan judgement apa saja yang beredar dalam society ini tentang clubbing dan partying. Ada sebagian yang sangat melarang, ada yang membolehkan, ada yang takut, ada yang santai, ada yang apatis, ada yang biasa saja, ada pula yang tak peduli bahkan tak tahu.
Sebagai yang tumbuh di lingkungan penuh norma, dogma, religius, clubbing dianggap hal buruk, negatif, haram, sesuatu yang perlu dijauhi. Tak ada pengalaman partying dan clubbing di masa remaja. Selain dogma, ajaran, serta larangan; ada faktor internal seperti malu, tidak berani menari, tidak berani mengekspresikan diri, belum percaya diri, dan lain sebagainya.
Hingga suatu saat, saat energy sedang tinggi, hasrat untuk bergerak melonjak, butuh kanal untuk mengalirkan energy tersebut dalam bentuk gerak fisik yang biasanya dilakukan lewat traveling yang aktif secara fisik. Akhirnya memutuskan untuk pergi ke sebuah club dan clubbing. Saat itu, tidak tahu harus apa, kemana, pakai baju apa, ada aturan apa saja, belum berani sendirian karena minim informasi dan ketakutan atas segala rumor beredar tentang dunia malam. Singkat cerita, ada seorang kenalan di sosial media (stranger) yang menemani, pertamakalinya aku pergi bersama orang asing di pertemuan pertama. Kenalan ini cukup expert di dunia seeprti itu. Singkat cerita kami janjian bertemu di depan club yang telah disepakati.
Club pertama yang dikunjungi tergolong club menengah yang mayoritas isinya anak muda selebgram. Tempatnya kecil, penuh, banyak orang merokok, berdesakan, padat. Dan disitu pertamakalinya aku mengerakan badan mengikuti irama tanpa ada rasa malu apapun, tanpa perlu tipsi dahulu. Rasanya benar-benar bahagia 2 jam nonstop, bahkan ingin lanjut ke tempat lain karena masih banyak energi.
Dalam keadaan being present, mindfull dengan beat berat dan connect dengan badan sendiri lewat gerak, disitu awarenessku malah meningkat. Aku jeli mengamati sekitar, merasakan yang terjadi di sekeliling tanpa berdampak padaku. Ternyata di club itu banyak sekali orang yang tak percaya diri, yang tak berani sendiri, yang merasa keren karen pergi rame-rame dan bagian dari kelompoknya, banyak yang tak berani gerak kecuali telah tipsi, ada yang takut, dan lainnya. Begitupun dengan hidden agendanya, beragam. Ada yang kesepian, pelarian, bingung, tak tau tujuan hidup, mengisi waktu, ikut-ikutan, takut tidak punya teman, jualan, cari mangsa, dll. Bagaimana aku bisa tau? ketika kamu sensitif, highly aware, or empath, you will know that effortless. Kalau tidak percaya dengan informasi yang hadir, ya tinggal make sure aja ajak ngobrol orang random atau tanya-tanya santai.
Instropeksi
Aku berada dan tumbuh dalam lingkungan yang melihat semua dari kacamata penilaian, benar salah, harus menjelaskan, harus dikasih tau, harus ini itu lainnya. Tak jarang saat dua orang atau lebih bermasalah, mereka saling berteriak menyuruh "instropeksi". Dan aku menangkap instropeksi itu sebagai bentuk blamming, kabur dari masalah, merasa dirinya benar dan orang lain yang disuruh instropeksi yang salah. Dan tak jarang, sering sekali aku disalahkan. Hingga sering ke trigger saat disuruh isntropeksi. Sampai di momen sadar, instropkesi itu bentuk mengevaluasi diri untuk perkembangan yang lebih baik, bukan untuk mencari apa yang salah apda diri dan memperbaiki. Namu untuk melihat semuanya secara objekti dari kacamata orang ketiga, mengamati diri sendiri, hingga menghasilkan kesadaran akan sesuatu termasuk tentang pola.
Misal, saat berada dalam relasi tak sehat yang beracun. Lalu di suruh instropeksi dalam konteks mencari kesalahan diri untuk di perbaiki, hasilnya malah memperparah keadaan. Saat menganti definisi instropkesi untuk kebaikan diri, saat dilakukan, maka akan sadar ternyata diri berharga, ternyata diri terlalu baik, ternyata diri terlalu percaya dan melihat semua hal dari sisi baik, hingga mudah meaafkan orang, mudah masuk ke relasi beracun, sulit keluar dari relasi tak sehat. Dari situ muncul kesadaran akan diri sendiri, tentang apa yang layak untuk diri, dan dengan mudah merubah pola. Pola yangs ering memilih relasi satu arah , tak sehat, abusif, ke relasi yang penuh respect, mutual, dan sehat.
In my perosnal opinion, aku lebih memilih kata "kontemplasi" daripada "instropeksi". Entahlah masih memiliki judgement apa terhadap kata "instropksi", dia aku masih menyisakan energy untuk menacri kesalah diri, memeprbaiki, dan menyalahkan diri sendiri. Bagaimana jika tidak ada yang salah? hanya belum sadar saja. Bagaimana jikam tidak ada yang rusak? hanya tak sempurna saja. Kalau kotemplasi, buat ku sebagai ajang me review semua hal yg terjadi, mengamati secara objekti, membuka ruang kesadaran, dan memilih hal berbeda.