2017 ada kejadian yang menjadi salah satu turning point perubahan dalam hidup.
2018 mulai ngubek ngubek diri lebih dalam, healing sana sini dengan segala trial error karena mengabaikan intuisi diri and nothing happened.
2019 rasanya gelap banget hidup gw, semua pintu ke tutup, stuck.
2020 munculnya titik terang dan mulai mengenal diri sendiri
2021 struggle, learn to trust myself, ada perubahan awal terjadi
2022 banyak sekali orang-orang yang hadir dalam hidup yang ngajarin banyak hal, yang nurturing, yang memberikan skema berbeda, perubahan besar terjadi, and I am fully healed
Persiapan pernikahan tidak hanya akademik, pekerjaan, finansial, kesehatan fisik, dan kedewasaan secara mental, emosional, spiritual saja. Menjadi diri yang bebas, mandiri, lepas dari segala attachment, nyaman dengan diri sendiri, selesai dengan diri sendiri, all the unresolved issue and trauma done and healed, secure, tau apa yang di mau, bersedia komitmen, juga sebuah upaya persiapan pernikahan. Diri sudah jejeg dan cukup untuk memasukan orang baru kedalam kehidupannya dengan harapan satu hingga akhir hayat.
Gw udh siap nikah meski sampe detik ini, blm tau siapa jodoh gw. Entah ia telah selesai dengan dirinya dan sedang sibuk explore diri dengan segala kemungkinan untuk terus tumbuh, atau masih gelap dan pusing dengan dirinya sendiri. Apapun keadaannya, segera selesai dan bertemu deh.
Dan saat menikah, mungkin ada orang-orang yang sedih, merasa ditinggalkan entah karena ada orang baru dalam hidup, pergi jauh, berubah peran, atau apapun itu. Yang pasti gw gak pernah ninggalin siapapun.
No comments:
Post a Comment