Thursday, October 6, 2022

Rejection

Seberapa banyak yang kita tolak hanya karena ketakitan-ketakutan dan asumsi diri?

Seberapa banyak orang yang hadir datang mau sayang yang diri tolak?
Seberapa banyak orang yang hadir datang mau kontribus yang diri tolak?
Seberapa banyak orang yang hadir mau bantu yang diri tolak?
Seberapa banyak orang yang hadir bertemu yang diri batalkan?
Seberapa banyak orang yang hadir dalam hidup yang ditolak?

Entah karena ketakutan baper, takut ada hubungan lebih, takut sakit hati, takut ini itu, berasumsi ini itu lainnya. Apakah itu real atau hanya proyeksi pengalaman masa lalu atau ketakutan diri sendiri?

Bisa jadi orang-orang yang kita pilih dan masukan dalam hidup adalah orang-orang yang harming, abusive, sucking our energy, gak memberdayakan sama sekali malah bikin diri "mati". Bisa jadi rang-orang yang kita tolak justru orang-orang yang beneran peduli and nourishing kita. 

Kita nolong orang yang harming kita dan kita harming orang yang sayang dan mau nolong kita.
Mau sampe kapan pola itu terus berulang?

Thank you myself telah memutuskan pergi dr pola itu dan memilih pilihan berbeda.
Meninggalkan orang-orang harming dan membuka diri terhadap orang-orang yang nurturing.
How does it get any better than this? weip?

No comments:

Post a Comment