Bisa jadi segala keberuntungan yang hadir, segala pertolongan yang datang, rejeki yang menghampiri, sejatinya berasal dari dirimu sendiri. Diri yang menolong mahluk lain tanpa sadar, diri yang memfasilitasi orang lain dengan mengorbankan kesehatan jiwa raga dan kehidupan sendiri, diri yang mendahulukan kepentingan orang lain daripada diri sendiri, diri yang tak diapresiasi justru selalu menjadi kambing hitam dan dinilai negatif oleh orang-orang yang ditolongnya.
-------
Bisa jadi dibalik kelebihan yang Tuhan kasih, ada bayaran penderitaan yang harus dilalui bahkan dibawa hingga akhir hayat. Tuhan kasih dirimu bisa merasakan perasaan orang lain, bisa membaca pikiran orang lain, bisa melihat kejadian di beberapa waktu kebelakang maupun kedepan, Tuhan kasih kamu kemampuan menyembuhkan orang lain lewat energimu, kehadiranmu, dan perhatianmu. Tuhan kasih kamu kemampuan kecerdasan yang luar bisa, empati yang mendalam, begitupun dengan kemampuan manifestasi yang begitu besar sehingga energi dalam semesta besinergi mewujudukannya. Namun ada yang perlu dibayar, kekurangan maupun sakit fisik seumur hidup, bahkan kemampuan-kemampuan tersebut justru menjadi penderitaan tersendiri. Bagaimana tidak, diri dapat merasakan penderitaan orang lain, tidak hanya 1-2 namun ribuan dari berbagai tempat dan dimensi, bukan hanya yang dikenal namun yang tak dikenal pun terasa. Kecerdasan yang diatas rata-rata membuat diri sulit menemukan orang-orang sefrekuensi dengan kecepatan yang sama hingga terasingkan dan kesepian mendalam.
-------
No comments:
Post a Comment