Ada anak tidak mau sekolah karena minder.
Minder karena nilainya jelek.
Nilainya jelek karena tidak mampu mengikuti KBM.
tidak mampu mengikuti, karena IQ nya rendah.
IQ nya rendah karena di kandungan pernah mengalami dampak KDRT.
Setiap pagi, sang ibu, berteriak:
"mau jadi apa kalo gak sekolah"
"bisanya nyusahin orang tua aja"
"kamu gak tau diri, orang tua susah kerja, kamu malah begini"
"coba liat si ini si itu blabla"
Saat anak meledak tak kuat menahan rasa frustasi, di hantam dengan omelan, pukulan, dan hukuman.
Apa yg terjadi?
Apakah sang anak akan mau masuk sekolah?
Apakah sang anak akan sadar bahwa orang tuanya susah payah dan dia harus membahagiakan orang tuanya dikala dirinya pun stress dan insecure dalam akademik?
Apakah sang anak akan menjadi pintar dengan masuk sekolah dikala akar masalahnya di kemampuan IQ yg kurang (yang tidak diterima oleh orang tuanya)?
Apakah sang anak akan menurut dan berakhir bahagia?
Jika mampu berjeda sedikit dari norma yang berlaku, menurunkan ego, amati masalah hingga ke akarnya, diterima, maka solusinya akan tepat.
Permasalahan:
Anak minder tidak mau sekolah karena tidak mampu secara IQ.
Solusi:
1. Terima anak apa adanya, hingga dia merasa aman secara emosional dan didukung.
2. Ajak bicara baik-baik dari hati ke hati, biarkan anak berbicara bebas tanpa sanggahan ataupun dikte.
3. Konsultasi ke ahlinya, cari metode pendidikan yang tepat.
4. Biarkan anak tumbuh sesuai jati diri dan kemampuannya secara maksimal.
Membandingkan hanya membuat seseorang yang sedang drop dan minder semakin drop dan kehilangan self esteem nya.
Memanipulasi dengan mengungkit perjuangan ortu, hanya membuat anak terkikis self worth nya.
Memarahi hanya membuat anak merasa tidak dipahami dan semakin drop.
Menghukum hanya membuat anak semakin berontak desktruktif atau tenggelam dalam kegelapan.
No comments:
Post a Comment