Sunday, November 10, 2019

6/10/19

What Is.

Melihat realita merah sebagai merah, biru sebagai biru, kotak sebagai kotak.

Tidak semua orang baik ingin berteman. Ada yang karena sopan santun, tata krama, basa basi sosial, menjaga hubungan (agar tak punya musuh), adapula karena kepentingan. 

Tidak semua orang cuek jahat. Ada yang karena bertoleransi, ada yang karena sibuk dengan dirinya, ada yang karena sedang punya issue, ada yang memang tak peduli.

Pergi ke sebuah pulau, mengajak teman bertemu, ia menolak. Tak bertanya, tak mau diajak bertemu, menolak kontak, dan tak berusaha bertemu. Ya berarti memang begitu. Tidak ingin bertemu dan mungkin tidak menganggap diri sebagai temannya juga.

Ada yang tau di pula, langsung bertanya lokasi diri dimana, mengunjungi, bersilahturahmi, bahkan menawarkan diri untuk menemani jika masih di sana. Ya berarti menganggap teman, karena usahanya mutual. Sama-sama bertemu, berusaha, dan mengapresiasi.

Untuk sebagian orang, melihat dan menerima realita adalah hal mudah. Untuk sebagian lainnya, mungkin sulit. Terbayang-bayang "what if" dan terjebak ilusi positif pikiran sendiri meski jelas-jelas sudah beracun atau hubungan hanya satu arah (pertemanan/ pekerjaan/romatisme), hanya satu pihak yang berjuang.

Perlu belajar melihat kenyataan sebagaimana nyatanya sesuai fakta. Setelah itu butuh kemampuan menerima realita tersebut dengan netral (mindfulness).

Semenjak yoga dan meditasi, kemampuan melihat dan menerima realita meningkat.
Thank you diri sudah belajar.

No comments:

Post a Comment