Friday, September 9, 2011

The PATH Terminal in New York




The PATH Terminal at the WTC site in New York

Karya: Santiago Calavatra

Analisis Prinsip interior pada bagian dalam bangunan ini:
Bentuk luar (eksterior) bangunan ini sekilas seperti tulang ikan, dengan banyak pengulangan dan simetris, tidak jauh beda dengan bagian dalam bangunan (interior) tersebut. Elemen titik, garis, membentuk bidang yang memberikan masa ruang dengan pengulangan-pengulangan yang membentuk irama, dan permukaan yang halus, licin, bersih, shine serta dominasi warna putih dan aksen bentuk maupun warna tersusun dalam suatu komposisi.

Komposisi ruang PATH Terminal antara kanan dan kiri atau depan dan belakang seperti mirror, mengacu pada susunan yang seimbang dari unsur-unsur yang sama terhadap suatu sumbu atau dapat disebut simetri bilateral.

Bidang lengkung pada dinding dan langit-langit yang diulang dengan pola yang sama membentuk irama yang memberikan pergerakan ritmis sehingga perhatian orang dalam ruangan tersebut (pengamat) dipandu sepanjang pengulangan bidang lengkung tersebut. Pengulang tersebut tidak monoton, karena walaupun berjarak sama(teratur) dari kecil(pendek) ke besar(panjang) hingga ke kecil (pendek) lagi tetapi terdapat permainan ukuran, dari bertransformasi, sehingga pengulangan tersebut menghasilkan dinamika yang terus berubah serta menghadirkan kontinuitas.

Bentuk main enterence dengan bidang lurus dan ada bidang miring yang dipasang dengan kemiringan tertentu, didesain berbeda dari bentuk dinding dan langit-langit nya sehinga memberikan variasi dan kontras terhadap interior PATH terminal (gambar 2 dan gambar 4). Perbedaan(variasi) main enterence dengan dominasi bidang lengkung pada dinding dan ceiling walaupun kontras tetapi tetap saling berhubungan, saling memberikan respon terhadap satu sama lain, ada harmonisasinya.

Dominasi warna putih serta pencahayaan yang terang memberikan kesan luas dan bersih, ditambah dengan warna sky blue dari kaca yang terpantul dari warna langit pada bagian-bagian tertentu pada diding, escalator, memberikan harmonisasi dengan aksen warna hitam pada pegangan escalator, dan warna hitam yang terbentuk dari kurangnya cahaya(gelap) itu pun memberikan aksen pada ruang tersebut(gambar 3).

Lantai pada ruang tersebut bersifat memantulkan, sehingga terciptalah bayangan, seperti mirror yang membuatnya simetris dengan yang dipantulkannya.

Pembentukan ruang tersebut memberikan kesan luas, besar, berasa jauh, terbuka bagi orang yang ada di dalamnya.

Secara keseluruhan ruang interior PATH terminal berbentuk simetri bilateral. Pengulangan bentuk pada dinding dan langit-langit membentuk irama, dan transformasi ukuran lengkungan dari kecil(pendek) ke besar(panjang) hingga ke kecil(pendek) lagi pada dinding dan langit-langit memunculkan kontinuitas, terdapat kekontrasan pada bentuk main enterence terhadap dominasi bentuk pada dinding dan langit-langitnya. Warna hitam(gelap) pada suatu masa dalam ruang tersebut dengan warna putih yang mendominasi dengan harmonisasi warna biru dan pencahayaan yang terang membuatnya menjadi aksen. Komposisi bidang, masa ruang, warna, tekstur tersebut memberikan sebuah keseimbangan dan harmoni pada ruang tersebut.

Tulisan ini hasil pemikiran dan pengetahuan saya dan ditulis pada saat kuliah,
Mohon untuk tiak men-copy paste nya

No comments:

Post a Comment