Beriman tapi seperti tak beriman. padahal Tuhan sudah bilang berkali2 man jada wa jadda ( apa yg diusahakn sungguh2 pasti berhasil) kau belum berhasil tandanya blm di usahakan sungguh2. Tuhan juga bilang kun fayakun, ya karena Dia maha Berkehendak. kenapa kamu tidak yakin akan hal itu? Dia pun pernah bilang "Aku bertindak sesuai prasangka umatku" berbaik sangkalah padaNya atau bahasa populer sekarangnya adalah postif thinking, ya hal itu benar saat ada optimisme dan harapan pada positif thinking yg membuat hanya merasakan hal2 baik yg terjadi sehingga bersyukur saat bersyukur maka semua akan terlihat lbh baik, perasaan akan lbh baik dan memancarkan bagai magnet yg menarik hal baik lainnya, apa itukah arti "Aku akan menambah nikmat orang2 yg bersyukur". semua saling berkaitan baik dalam spiritual, sosial, dan ilmiah.
Alam semesta ini seperti medan magnet, menarik semua apa yang terpancar dari kita. kebaikan akan menarik kebaikan entah kebaikan yg dibungkus dalam masalah dan keburukan yg ujung2nya dapet kebaikan. keburukan setitikpun walopun hanya dalam niat menarik keburukan, semua hanya masalah waktu, instant atau dilewati berwaktu-waktu dalam proses.
Masalah pun harus disyukuri, berarti kita masih diberi amanah untuk belajar dalam tngkatan lebih tinggi dan seterusnya dlm setiap masalah yg terselesaikan, bukankah itu bagus? bisa sebagai ladang pengumpulan pahala, pembelajaran dan lihatlah saat itu terlewati banyak sekali kemudahan dan kebaikan yg akan diterima, berbeda pada setiap orang, tergantung cara pikir, daya tangkap dan keterbukaannya, Tuhan pernah bilang "selalu ada hikmah bagi orang2 yg berfikir".
Kamu dan Tuhan cukup, arogan dan egois kesan pertama kalimat itu, saat berfikir jauh, yak benar, Tuhan maha membolak balikan hati manusia, hati makhluk2nya bergerak atas kehendakNya,orang baik krn dia ingin diperlakukan baik, si A menolong si B bukan hanya krn belas kasih saja tapi ada sesuatu yg mengerakan dalam hatinya untuk menolong si B siapa itu? Tuhan. Si C cuek pada si D ya Tuhan mengerakan hatinya, si G jahat pada H ya Tuhan pula yg memegang hatinya tetap tertutup.
Kamu tidak bersyukur, teriakan orang yg seolah2 mengetahui hati dan pikiran manusia lain dan melihat dari segala sisinya, pada dasarnya manusia adalah makhluk berbagi, kamu ingat saat dapat nilai 10 kamu bilang ke org2 bukan karena sombong melainkan karena kamu merasa senang dan ingin mengeluarkan dan berbagi kebahagian, saat sedih kamu menangis, bercerita dan di judge ini itu bla2 oleh org yg mendengarkan. Diamlah, dengarkanlah, rasakanlah, itu hanya interaksi sosial manusia dalam memenuhi kebutuhan alaminya yak berbagi walaupun pada kenyataannya nobody care, who care? everybody have problems dan itu tandanya kita pun harus bisa no care what people say dan Jangan terlalu sombong dengan ungkapan untuk apa bercerita toh dia tdk bisa membantu, benar memang, tp minimal ada perasaan lega dan mungkin ia membantu lewat doa dan bisa saja doa dia yg didengar Tuhan.
Hal sedetik pun sudah masa lalu, sedetik yg akan terjadi tetap rahasia, lalu kenapa terlalu tengelam akan rasa sakit masa lalu dan terlalu cemas akan masa depan? ombak yang tenang tdk akan menghasilkan pelaut tangguh, berbahagialah masalalu menyakitkan karena hasilnya ada pada sekarang.
kenapa terlalu cemas akan masa depan? "Bekerjalah di dunia seolah2 akan hidup slamanya dan beribadalah seolah2 akan mati besok". Kita manusia diberi akal pikiran oleh sang Pencipta, kita bisa belajar, berusaha, berfikir, menyusun rencana plan A, B, C, bukankah segala sesuatunya bisa di prediksi, kenapa cemas? kamu berusaha semaksimal mungkin dalam berbagai plan dengan penuh keyakinan dan tau resiko dalam setiap plannya dan penangulangannya, jika itu diluar rencana, pemikiran, logika dana analisis mungkin itu takdir, yup Tuhan ngasih bonus lagi, voucher belajar.
Kenapa terlalu cemas? toh kamu tdk bisa menjamin diri sendiri masih hidup atau tdk semenit yg akan datang, tandanya apa? fokuslah pada masa sekarang, fokuslah pada hal2 saat ini dan maksimalkanlah sebaik mungkin dari apa yang bisa dilakukan.
lupakan masa lalu, jgn terlalu cemas akan masa depan, fokus dan maksimalkanlah masa sekarang dengan sungguh2 dan keyakinan, (man jada wa jadda, kun fayakun).
------------
*Ah "kamu terlalu menyapu langit, coba liat dulu bumi mu masih cupu kotor", kalimat yg mengingatkan akan dalil yg bilang kalau ada yg berzina maka 40 rumah kiri kanan depan belakang terkena dosa tidak berkah (waktu, materi dan tenaga) atau pribahasa rusak susuk sebelangga krena nila sedikit, tandanya apa? kita ga bisa hidup sendiri, saling mengingatkan apa yg dia lupa mungkin itu kita ingat tanpa perasaan sok bener, apa yg kita lupa mungkin itu yg org lain ingat. Makna dari sudut pandang lain; Jgn kbanyakan ngurusin kesalahan org klo diri sndiri blm bener, dan kita sebagai manusia pasti pny dosa sekecil apapun berarti dalam hidup sampe kita mati ga boleh ghibahin orang, ya ghibah dan ngobrol beda
*ngobrol hanya obrolan dan hilang dgn cepat efeknya, ghibah itu sesuatu yg bisa menjurus pada prasangka dan fitnah yg akhirnya menimbulkan keburukan bagi yg di ghibahkan dan efeknya lama.
------------
*Kadang manusia sombong "ini urusanku dan dosaku" ah dia lupa, dia lupa kalau ada interaksi sosial, dia lupa pelajaran kimia akan aksi reaksi kohesi adhesi, dia lupa apa makna kata silahturahmi, yg artinya kita smua berasal dari rahim yg sama atau dgn kata lain bersaudara atau dgn kata lain ada silsilah, apa yg kamu lakukan dengan dosa mu? kamu menarik smua silsilah terdekat dalam pusaran efek sosial dosamu di dunia ini atau bahkan sampai akhirat? naudzubillah. Ya sudalah, orang yang berfikir akan bisa membedakan, seperti Al Huda yg memiliki artinya pembeda yang bisa diambil makna kita harus belajar bisa membedakan sgala sesuatunya dan memisahkan sesuai kadar masing2.
*Wuallahualam bishawab
No comments:
Post a Comment