Saat mengenal dan menyadari segala trauma diri; tanpa sadar fokus, energy, dan waktu tercurah pada mencari-cari masalah diri, luka-luka diri, dan menyembuhkan diri. Tanpa terasa tahunan hilang tanpa menciptakan apapun, dan masalah-masalah diri semakin terlihat, bermunculan, tak kunjung selesai. Lalu datanglah momen dimana energy dan waktu habis untuk membangun kehidupan orang lain dengan mengerus dan mematikan diri sendiri. Tahunan pun berlalu, hingga akhirnya secara perlahan mulai menarik kembali fokus pada diri sendiri. Merawat diri, menutrisi diri, menyayangi diri, dan membangun kehidupan sendiri. Waktu yang sangat panjang, memakan waktu 30 tahun lebih untuk sampai ke titik ini. Dan akhirnya dari situ pun belajar untuk berbuat baik pada diri dengan memaafkan, memaklumi, merangkul, menyemangati, dan melepaskan hal-hal yang sudah lewat. Apapun yang sudah terjadi ya yaudah. Pilihan berbeda apa yang bisa aku pilih untuk kehidupan yang lebih baik dan kembali menjadi diri sejati yang utuh dengan segala kemampuan diri keluar maksimal untuk keberlimpahan diri dan meberikan dampak baik untuk banyak kehidupan (termasuk untuk alam, mahluk lain) di dunia ini?
------
Setiap mahluk memiliki kelebihan dan kekurangan,
Setiap kehidupan menghasilkan pengalaman baik dan buruk
Setiap pengalaman memberikan kesenangan dan penderitaan
Setiap persingungan memberikan kesan ataupun trauma.
Dari semua yang hadir, kemanakah fokus kita?
Apa yang kita fokuskan dan putuskan?
Its your choice, honey.