Friday, August 16, 2024

Its a choice, honey.

Saat mengenal dan menyadari segala trauma diri; tanpa sadar fokus, energy, dan waktu tercurah pada mencari-cari masalah diri, luka-luka diri, dan menyembuhkan diri. Tanpa terasa tahunan hilang tanpa menciptakan apapun, dan masalah-masalah diri semakin terlihat, bermunculan, tak kunjung selesai. Lalu datanglah momen dimana energy dan waktu habis untuk membangun kehidupan orang lain dengan mengerus dan mematikan diri sendiri. Tahunan pun berlalu, hingga akhirnya secara perlahan mulai menarik kembali fokus pada diri sendiri. Merawat diri, menutrisi diri, menyayangi diri, dan membangun kehidupan sendiri. Waktu yang sangat panjang, memakan waktu 30 tahun lebih untuk sampai ke titik ini. Dan akhirnya dari situ pun belajar untuk berbuat baik pada diri dengan memaafkan, memaklumi, merangkul, menyemangati, dan melepaskan hal-hal yang sudah lewat. Apapun yang sudah terjadi ya yaudah. Pilihan berbeda apa yang bisa aku pilih untuk kehidupan yang lebih baik dan kembali menjadi diri sejati yang utuh dengan segala kemampuan diri keluar maksimal untuk keberlimpahan diri dan meberikan dampak baik untuk banyak kehidupan (termasuk untuk alam, mahluk lain) di dunia ini? 
------

Setiap mahluk memiliki kelebihan dan kekurangan,
Setiap kehidupan menghasilkan pengalaman baik dan buruk
Setiap pengalaman memberikan kesenangan dan penderitaan
Setiap persingungan memberikan kesan ataupun trauma.

Dari semua yang hadir, kemanakah fokus kita?
Apa yang kita fokuskan dan putuskan?
Its your choice, honey. 

Still whole

Laptop sempet gak nyala kalau tidak sambil di charge. Sempat menganggap rusak, disfungsi, tak bernilai dan diabaikan. Sampai di momen sadar, itu semua terjadi karena awalnya lupa cabut chargeran beberapa hari, kemungkinan besar batrenya bocor, alias masalahnya hanya di baterai yang harganya 1/20 laptopnya (just 5%). Hanya karena 1 komponen yang tak berfungsi baik dan maksinaml, bukan berarti yang lainnya rusak dan sudah tak bernilai berarti lagi. Begitupun dengan diri dan kehidupan. Saat ada sesuatu yang bermasalah/ sedang tidak berfungsi maksimal, bukan berarti semuanya hancur, tak dapat berfungsi, dan tak ada kehidupan lagi. 

16/8/24

Gak nyangka bisa happy di tempat ini meski gak ada keluarga atau sanak saudara.
Awal-awal udah takut, takut kesepian, takut sendirian merana, takut ini itu kaya jaman dulu kerja di timur. Bahkan sebelumnya pernah ke kota ini, sempet nelangsa. Dan ternyata berbeda. Di kantor gak banyak aktivitas sosial, orang-orangnya masing-masing, di kosan gak kenal siapa-siapa dan gak minat cari temen juga. Sehari-hari gak ada yang tanya kabar, gak ada yang ngecek, ga ada yang kontak-kontak, rasanya bahagia-bahagia aja. Dan tak mencari-cari orang atau berusaha terkoneksi dengan orang lain. Aku bahagia dengan diriku sendiri. Terimakasih ya diriku, terimakasih telah bertransformasi dan terus expand tumbuh. Love you, Utie!

Saturday, August 10, 2024

Tak apa

Jika tak ada yang peduli, tidak apa-apa. Pedulikan saja diri sendiri. 
Jika tak ada yang menerima,  tidak apa-apa. Terimalah diri seutuhnya.
Jika tak ada yang memilih, tidak apa-apa. Selalu pilihlah diri sendiri.  
Jika tak ada yang percaya, tidak apa-apa. Percayalah pada diri sendiri. 

Jika tak ada yang mau mendengarkan, tidak apa-apa. Dengarkan diri dengan baik. 
Jika tak ada yang bersedia mencintai, tidak apa-apa. Sayang dan cinta diri sendiri saja.
Jika tak ada yang menjaga perasaan dan lainnya,  tak apa-apa. Jaga diri sendiri saja.
Jika tak ada yang setia dan dapat dipercaya, tidak apa-apa. Setia saja pada diri sendiri. 

Jika tak ada yang mau berteman, tidak apa-apa. Berteman dengan diri sendiri saja.
Jika tak ada yang mau menemani, tidak apa-apa. Menjadi nyamanlah dengan diri sendiri.
Jika tak ada yang mengajak, tidak apa-apa. Ciptakan saja kebahagian sendiri.
Jika tak ada yang memberi kesempatan, tak apa-apa. Ciptakan saja panggung sendiri. 

Pada akhirnya, hanya diri sendiri yang memiliki kendali untuk memberikan dampak (baik, buruk; bahagia, menderita; maju, diam; mati, hidup) pada diri sendiri. Apapun yang dilakukan orang, sejatinya hanya pilihan mereka saja, tak ada hubungannya dengan diri. Orang bisa datang dan pergi, bisa baik dan jahat, bisa melakukan apapun yang mereka mau dan bisa lakukan pada diri. Dan satu-satunya yang memebrikan izin untuk semua perlakuan orang berdampak pada diri, ya diri sendiri. Begitupun saat orang melakukan hal berbeda pada diri, diri memiliki kendali untuk menciptakannya sendiri. Tak apa-apa jika orang yang kita anggap teman, baik ke yang lain namun jahat ke diri. Tak apa-apa orang yang dianggap keluarga sangat mengayomi ke yang lain namun abai dengan diri. Yang penting, lakukan hal-hal baik pada diri apapun yang terjadi di luar sana. 

10/8/24

Entah berapa banyak sumpah yang diucapkan untuk mengutuk diri 
Entah berapa banyak janji yang dilontarkan untuk tidak mencintai diri
Entah berapa banyak ikatan yang tercipta untuk selalu menyakiti diri
Entah berapa banyak kontrak yang disetujui untuk menolak kejayaan
Entah berapa banyak perjanjian yang disepakati untuk selalu menderita

Di sepanjang kehidupan semenjak jiwa hadir di dunia hingga detik ini.

Dan butuh waktu 30 tahun lebih untuk menyadari, melepaskan, membatalkan, mematahkan itu semua, hingga kemudahaan, kejayaan, cinta, kasih, kebahagian, keriaan, mulai mampu masuk ke dalam diri dan merubah kehidupan menjadi lebih menyenangkan, ringan, baik, membaik, berkembang, berkemudahaan, dan mendapati hal sebanding bahkan lebih yang memang layak.

Friday, August 2, 2024

2/8/2024

No one can harm you, until you allow them.
Nothing can affect you, until you allow it. 

If people harm you, you can choose to walked way and take it personally. 
If things effect you, you can handle it without make it so significant.