Gosip atau rumor, bakal ada aja dimanapun kita berada.
Namanya juga mahluk sosial dan kita bergaul, bersosialisasi, kenal orang-orang.
Dulu kesel banget kalo tau gosip diri apalagi judgement orang-orang. kesel karena its not true and not the truth. Sampe di momen, apa yang ada dipikiran orang dan semua berita yang beredar ya sebatas pikiran orang-orang aja, alias gaka da hubungannya sama diri. Dan diri pun gak perlu juga menjustifikasi atau mengklarifikasi. kecuali memang ada hal-hal yang perlu atau ada orang dengan berani menanyakan kebenarannya. Jika tidak, yaudah biarkan orang dengan pikiran, asumsi, dan judgement nya.
Lucunya, kadang banyak banget orang-orang yang gak kenal diri yang tau gosip diri ini itu. Dikala mereka gak kenal, belum pernah ketemu, belum pernah interaksi. Bahkan rumor yang di degarnya berkembang menjadi asumsi dan judgement.
Kalau ngurusin pikiran dan rumor, diri sendiri yang pusing. Dan ribet banget ngontrol pikiran, asumsi, dan penilaian orang terhadap diri. Bahkan kebenaran saat itu belum tentu sebuah kebenaran dan seusatu yang pasti akan terjadi atau terulang menjadi penialain tetap. Karena diri berubah, beda situasi, kondisi, keadaan, dan terus bertransformasi. Bagi orang-orang yang tak mau melihat perubahan dan membuka diri terhadap versi diri yang baru dan terus berkembang, ya yaudah. Itu pilihannya. Justru mereka yang rugi, karena ada hal-hal yang bisa kita kontribusikan atau ada hal-hal yang sedang mereka butuhkan ada di kita, tapi gak pernah bisa mereka receive karena sudah ada judgement solid tentang diri yang tanpa sadar nge reject dan "nge block". Dan gak apa-apa.
No comments:
Post a Comment