Saturday, June 8, 2024

Relationship

Relasi layaknya cermin untuk melihat kedalam diri.

Melihat apa yang diri suka dan tidak, apa yang bisa diterima dan tidak, apa yang menganggu dan nyaman, apa yang sebenarnya diri butuhkan dan inginkan, mengenali batasan diri, bagaimana relasi dengan diri sendiri, sejauh apa toleransi terhadap sesuatu, sejauh apa diri mengizinkan untuk dilecehkan maupun disiksa, sejauh apa diri mampu menerima hal-hal baik tanpa ada rasa hutang budi, sejauh apa ke ikhlasan diri memberi tanpa ada rasa pamrih, sejauh apa diri mampu menjaga diri, sejauh apa efektitas dan kualitas berkomunikasi dengan orang lain, sejauh apa mampu jujur pada diri sendiri, sejauh apa mampu menghargai dan menghormati diri sendiri, bagaimana diri memandang diri sendiri, punya trauma apa aja, ada issue apa saja di diri, mengenali value diri, sejauh apa tingkat kepercayaan pada orang lain dan diri sendiri, sejauh apa diri mampu tegas saat sesuatu sudah sangat merugikan dan menyakiti. Termasuk mengenali apa yang sebanar-benarnya diri butuhkan, inginkan, dan tujuan hidup. 

Relasi pun mengajarkan untuk menerima segala kontribusi.
Kontribusi like a shit, like goddess, for good and bad. 
Termasuk menyadari bahwa diri adalah gift.

---------

From relationship (family, friendship, romance, colleague), 
I learned how to respect myself more and know myself better day by day. 
I acknowledge my fear, my issue, my trauma, my power, my potency, my gift to others.
I know my limit, set my boundaries, and nourish myself with mutual and meaningfull relationship.

No comments:

Post a Comment