Saturday, June 29, 2024

29/6/24

 Aku bersyukur dengan ayah yang tak pernah hitung-hitungan dan mau mengurus anaknya.
Aku bersyukur dengan ibu yang (kok gak muncul apa2 ya di pikiran dan benaku?)
Aku bersyukur dengan adik yang baik, yang tak pernah ada keiirian dan kompetisi sesama saudara.
Aku bersyukur dengan orang-orang baik yang hadir dalam hidupku.
Aku bersyukur dengan diriku sendiri.

Tak Semua

Tidak semua hal perlu dibicarakan, disampaikan, diceritakan, diungkapkan.
Mungkin dulu itu semua hanya sampai di pikiran dan logika. 

Semakin kesini, hasrat untuk bercerita, menyampaikan, mengeskpresikan, mengungkapkan, membuka diri, semakin menurun. Rasanya tak semua orang layak untuk mengenal diri, tak semua orang layak untuk mengetahui,  tak semua orang aman dan efeknya baik untuk diri. Mungkin saat bertemu orang-orang yang semena-mena, menyakiti, menghakimi, mencibir, menolak, tanpa sadar ada barrier diri yang naik dan semakin menutup diri. Dari situ, mulai belajar membuat lapisan-lapisan dari dunia luar terhadap diri. Karena tidak semua orang layak untuk mengenal dan diri berhak untuk dikelilingi orang-orang yang memang baik with pure intention, nurturing, nourishing, caring, mutual. 

Monday, June 24, 2024

Mengenal Diri

Ternyata kebutuhanku secara fisik tinggi sekali.
Kebutuhan untuk bergerak, aktif secara fisik, olahraga, traveling (moving form one place to other place), ketemu orang secara langsung, kehadiran fisik, interaksi langsung hadir utuh (fisik, emosi, mental), engage secara langsung offline, dsb nya. Ternyata kebutuhan akan adanya kehadiran fisik dan dikelilingi banyak orang yang memiliki tubuh (bukan mahluk2 halus) tinggi sekali. Dan kebutuhan yang harus terpenuhi setiap harinya, jika tidak, amburadul yang efeknya bisa kemana2.

Disaat orang - orang seneng kerja wfh, aku nggak.
Udah dari kecil hidup sendirian, apa-apa urus sendiri, terus mandiri sendirian sampe gede, termasuk tinggal sendirian gak ada siapa-siapa, terus kerja wfh hanya menatap layar dan duduk sepanjang hari, rasanya seperti membunuh diri secara perlahan. Meskipun ada interaksi face to face online tiap pagi dan sore, serta komunikasi aktif sepanjang jam kerja, rasanya belum mampu memenuhi kebutuhan sosial dan emosiku, efeknya ya jadi gak bahagia dan lama kelamaan bisa berdampak ke kebahagian, kesehatan fisik dan mental, lama kelamaan bisa mempengaruhi kinerja juga. Apalagi kalau gajinya pas-pasan, bisa habis cuma buat bayar cafe to cafe untuk kerja (karena cafe adalah public space yang pasti ada manusia lain). Karena itu, aku lebih memilih bekerja secara offline. 

Dari banyaknya pengalaman, akhirnya mengenal diri sendiri. Kalau diri lebih bahagia saat bekerja secara offline yang ketemu orang nyata setiap harinya dan banyak mobiltas kesana sini (aktif secara fisik), ketemu orang-orang baru, kerjaan yang menantang dengan pace cepat, rasanya benar-benar fullfilment banget. 

Untuk relasi (pertemanan dan romance) kehadiran fisik penting. Meski gak harus ketemu tiap hari, ternyata butuh terman beraktivitas bareng atau sesederhana hadir secara fisik. Ya memang meski relasi bisa dirawat dari jarak jauh tanpa pertemuan tahunan-belasan tahun masih bisa terkoneksi secara emosi, namun saat kebutuhan fisik tidak terpenuhi, rasanya pun sedih. Atau ya cari teman main yang memang bisa hadir nyata dan mutual.

-------
Semakin kesini, dari segala hal yang terjadi (baik buruk, nyaman tak nyaman, sedih bahagia, semuanya itu) mengarahkan pada kontemplasi diri, melihat ke dalam diri, dan semakin mengenal diri sendiri. Dari mengenal diri, semakin jelas juga value diri, tujuan diri, boundaries, apa yang diri suka, apa kelemahan dan kekuatan diri, apa yang bisa di kembangkan, apa yang perlu dibiarkan, termasuk menerima diri sendiri. Saat mampu menerima diri, security pun muncul, tak ada yang bisa mengoyahkan, memanipulasi, atau mengacak-ngacak diri, karena tidak ada insecurity apapun. Dimana sebelumnya, telah mampu melihat jauh lebih dalam termasuk segala luka, issue, program-program diri, menerima itu semua. Saat itu terjadi, maka proses healing pun akan mudah terjadi. Dan diri terus bertransformasi, berkembang, bertumbuh, terus dan terus. 

Friday, June 21, 2024

Sibuk

Dalam dunia yang penuh permukaan, berada di permukaan, bermain di permukaan,
mungkin sangat dikit bahkan jarang yang mau melihat lebih dalam dan menyelami.

Semua sibuk membranding diri, menunjukan pencapaian diri yang dapat diraba panca indra, sibuk menjaga citra diri, sibuk mengontrol persepsi orang akan dirinya dengan memilah-milah apa yang perlu diperlihatkan dan disimpain, sibuk menilai hanya dari beberapa kejadia permukaan, sibuk menyimpulkan tanpa pernah berani untuk masuk lebih dalam dan lama. 

Kesibukan mengumpulkan, menganalisa, menyimpulkan data-data yang tak pernah diketahui kebenarannya. Menjadikan itu semua sebagai kebenran mutlak yang tak akan berubah dan akan terus sama hingga hanyat, tanpa pernah mau benar-benar netral dan objektif untuk melihat dinamika dan perubahan yang terjadi. Semua sudah berada dalam patokan penilaian setiap masing-masing individu yag melakukannya. 

------

Riak di permukaan memang akan jauh lebih nyaring dari arus di dasar laut, menarik perhatian
untuk mendapatkan energy sebagai supply melanjutkan riak lainnya sebagai bentuk eksistensi. 

Thursday, June 20, 2024

Mengenal

Orang gak tau apa yang diri alami
Orang gak kenal yang benar-benar kenal
Orang gak tau sejarah dan proses diri
Orang gak tau apa yang telah dilewati

Lalu, mengapa pusing dan mengizinkan omongan orang berdampak pada diri?
dikala mereka tak kenal, tak tahu, tak mengenal.

Pertemuan singkat beberapa kali, tak menjamin orang tahu akan diri.
Bersama bertahun-tahun, belum tentu juga benar-benar kenal.
Apalagi yang hanya selewat tanpa ada niatan untuk mengenal.

Semakin mengenal diri, semakin menerima diri, semakin menyadari segala proses dan perubahan, semakin aman dengan diri sendiri; semakin tidak peduli dengan omongan, penialain, penghakiman siapapun sekalipun satu darah. 

Orang yang benar-benar mengenal diri, ingin mengenal, memiliki relasi yang mutual; akan mampu muncul empati, keterhubungan, toleransi. Mereka tidak akan pernah menilai apalagi menghakimi sama sekali. Bahkan justru saling mendukung, merawat, dan menutrisi. 

Wednesday, June 19, 2024

Longing For

In the deep down, I am longing for something that I have never been tell anyone.
But, when the what I am longing for come to my life, I am so scary to receive it.

Tidak Penting

Ternyata banyak sekali hal tidak penting dalam kehidupan sehari-hari.

Ternyata semakin peduli dengan diri, mengharga diri, mengenal diri, mengetahui (dan memiliki) tujuan hidup, semakin mudah untuk mengetahui hal-hal tidak penting dan mengembalikan fokus ke hal-hal penting. Dan itu terjadi secara alami.

Saturday, June 15, 2024

Relationship and Communicate

If someone want to be in your life and still have good healthy relationship with you,
She/He will communicate her/his boundaries to you.

If someone tell his/her boundaries to you, 
it means she/he want you still in his/her life and have good healthy relationship. 

If you want she/ he still in your life with healthy relationship, 
you will respect his/her boundaries. It means, the relationship is mutual. 

If someone just cut you off without any explanation, so you don't know what's going on/ something wrong/ what boundaries you have been crossed. Just let it go. People who respect and want you in their life, never makes you wonder, be confused, question about what happened. If they come back, it means they gone is their needs of space. If they never comeback/ never be same again, see is for what it is. 

Friday, June 14, 2024

I used to

I used to often isolate myself in difficult moments when I actually needed help and others the most.
I used to always sever connections with anyone, anything, including myself, at the time when connection was most needed.
I used to always bear all burdens and problems on my own shoulders, resolving them without anyone's help, when my mind and body were barely strong enough to endure it.
I used to often reject feelings of love and affection when I needed them the most.
I used to often reject success, ease, and opportunities when I was capable of soaring high very quickly with all of that.
I used to often beg for love, chase after those who rejected me, cling to things that didn't appreciate me, when there were so much love, kindness, and good opportunities present that I actually turned away.
I unconsciously often neglected and sabotaged myself from all the ease, happiness, success, abundance, and wealth. Yes, that was then. Now, I choose differently.

Thursday, June 13, 2024

Gratitude

Kadang terlalu bersyukur dengan apa yang terjadi yang sumbernya dari luar: orang, kejadian, tempat, barang, kebaikan, dll. Mungkin menjadi lupa untuk berterimakasih dan bersyukur pada diri sendiri. Karena semua hal hadir dalam hidup, adalah diri sendiri yang menarik itu semua dan mengizinkannya untuk terjadi.

Begitupun saat hal tidak menyenangkan, buruk, kerusakan, pelecehan, exploitasi, penderitaan terjadi pada diri, tanpa sadar meras diri korban dan menjadi tak berdaya. Padahal itu semua diri sendiri yang mengundang, menarik, dan mengizinkan itu semua hadir dalam hidup dan memberi dampak pada diri sendiri. Tidak ada yang bisa masuk dan memberi dampak jika diri tak mengizinkan. Kalau ada orang melecehkan, memaki, merusak, memanfaatkan, jika diri tidak mengizinkan itu semua, ya tidak akan berdampak apalagi hingga membuat diri menderita dan rusak. 

Mungkin dari ilustrasi diatas, bisa memberi kesadaran bahwa kita adalah sumber, memiliki pilihan, dan kuasa akan diri sendiri. 

Semakin fokus pada diri sendiri, berkesadaran dengan apa yang dipilih, termasuk tau tujuan diri dan apa yang di hasratkan, semakin mudah merubah hal-hal diluar diri yang hadir. Sesederhana memilih untuk memberi dampak pada diri atau hanya lewat dan tak berarti.

Choose

Hari ini, ada berita menyenangkan dan tidak.
Hingga ada momen menyadari sesuatu, kalau diri punya kendali besar atas apa yang ingin diciptakan dan memilih fokus kemana. 

Pagi hari ada perasaan tak nyaman dan berita tidak membahagiakan. Sempat terbawa suasana dan ketidakbahagian itu malah semakin besar dan menarik energy-energy sejenis untuk di perceive. Akhirnya diri stop itu semua dengan being present dan menyibukan diri secara fisik. Sore hari, tiba-tiba mendapatkan berita baik, saking menyenangkan, maka diri fokus di sensasi happy hingga energy itu bertumbuh, membesar, dan menarik keberuntungan lain. 

Disitu mendadak sadar, 
OMG, I can choose what I want to feel, to focus, to create, to bloom. 
I can create my own reality, apapun yang terjadi dan hadir. I can control what I want to consume.
I can control and create my life for what I desire when I place myself as a source. 

Saturday, June 8, 2024

Relationship

Relasi layaknya cermin untuk melihat kedalam diri.

Melihat apa yang diri suka dan tidak, apa yang bisa diterima dan tidak, apa yang menganggu dan nyaman, apa yang sebenarnya diri butuhkan dan inginkan, mengenali batasan diri, bagaimana relasi dengan diri sendiri, sejauh apa toleransi terhadap sesuatu, sejauh apa diri mengizinkan untuk dilecehkan maupun disiksa, sejauh apa diri mampu menerima hal-hal baik tanpa ada rasa hutang budi, sejauh apa ke ikhlasan diri memberi tanpa ada rasa pamrih, sejauh apa diri mampu menjaga diri, sejauh apa efektitas dan kualitas berkomunikasi dengan orang lain, sejauh apa mampu jujur pada diri sendiri, sejauh apa mampu menghargai dan menghormati diri sendiri, bagaimana diri memandang diri sendiri, punya trauma apa aja, ada issue apa saja di diri, mengenali value diri, sejauh apa tingkat kepercayaan pada orang lain dan diri sendiri, sejauh apa diri mampu tegas saat sesuatu sudah sangat merugikan dan menyakiti. Termasuk mengenali apa yang sebanar-benarnya diri butuhkan, inginkan, dan tujuan hidup. 

Relasi pun mengajarkan untuk menerima segala kontribusi.
Kontribusi like a shit, like goddess, for good and bad. 
Termasuk menyadari bahwa diri adalah gift.

---------

From relationship (family, friendship, romance, colleague), 
I learned how to respect myself more and know myself better day by day. 
I acknowledge my fear, my issue, my trauma, my power, my potency, my gift to others.
I know my limit, set my boundaries, and nourish myself with mutual and meaningfull relationship.

Friday, June 7, 2024

Work on Self

I have always been someone who puts in a great deal of effort to maintain relationships, even when they seem one-sided, often neglecting my own needs in the process. However, through experiencing mutually rewarding relationships that are effortless and enjoyable, I have learned the importance of nurturing my relationship with myself. This includes being kinder to myself, loving myself more, and trusting myself. I prioritize my own well-being, listen to my intuition and body, set healthy boundaries, and recognize when it's time to let go. I proactively seek support or connections before reaching my limits, relinquish the need to control everything, embrace life's flow, and remain open to unpredictability and change.

Surprisingly, 
the more I lost my controlling tendency, the more ease my life and my relationship.
the more I comfortable with my own companion, the more people come to me. 
the more I released judgement to myself and others, the more joy my life. 
the more I focused to important things, the more efficient my life.
the more I am myself, the more everything falls into their place. 

Inside to Outside

Bagaimana jika semua relasi yang hadir (pertemanan, persahabatan, pekerjaan, keluarga, romansa) adalah cerminan relasi diri dengan diri sendiri?

Bagaimana jika  semua relasi yang hadir adalah cerminan self worth diri?
Semakin mampu menghargai diri dengan baik, maka yang hadir dalam hidup pun, orang-orang yang memnghargai diri kita dengan baik. Semakin baik dengan diri sendiri, maka yang ahdir pun orang-orang yang baik dengan diri. Begitupun sebaliknya, saat sering menyakiti, melecehkan, mengabaikan diri, maka orang-orang yang hadir pun memperlakukan diri sebagaimana diri memperlakukan diri sendiri.

Bagaimana jika merubah keadaan, lingkungan, dan kualitas relasi, dimulai dengan memperbaiki relasi dengan diri sendiri terlebih dahulu? termasuk memperbaiki self worth, self esteem, self respect, self love.