Saat kita memiliki tujuan, seperti memiliki maps, compas, dan arah tujuan.
Tau apa yang dicari, apa yang dituju, apa yang dibutuhkan, apa yang diprioritaskan, apa yang perlu diabaikan, apa yang perlu diurus, apa yang perlu dihindari, termasuk tau kemana arah energy mengalir.
Saat ada tujuan, akan mudah untuk cocok dengan semua orang karena fokus pada tujuan. Termasuk memiliki boundaries yang sehat, tidak terseret drama orang lain atau di tempat berada, jeli melihat intention orang, memunculkan perasaan konten sehingga sulit dimasuki hal-hal yang merusak dan merugikan diri, tidak meributkan hal-hal yang tak menunjang sampai pada tujuan, tidak membuang-buang energy pada hal-hal yang tak relevant, jauh dari depresi dan ketidakbahagian, selalu ada semangat setiap bangun tidur dan mudah untuk tidur pada malam harinya.
Secara tak langsung, tujuan memberikan manfaat pada jiwa, raga, mental, psikis, spiritual, dan kehidupan sehari-hari. Termasuk melindungi diri dari hal-hal yang berpotensi menyakiti dan merugikan diri beserta kehidupan. Tujuan pun membuat orang mengenali diri lebih mudah dan menarik orang-orang dan hal-hal yang memang diri butuhkan untuk sampai ke tujuan.
Tujuan,
sebuah hal mendasar yang mengerakan seluruh kehidupan dari bangun tidur hingga hari-hari berikutnya sepanjang hidup.
Bayangkan, jika kita tak memiliki tujuan, bingung dengan hidup, tidak tahu apa yang dimau dan dilakukan. Hidup hanya menjalani sebatas mengisi waktu atau lari dari ketidaknyamanan, memebenamkan diri dalam rutinitas dan kesibukan. Tak jarang akan mudah ketarik sana sini, ketarik drama orang, ketarik masalah orang, gampang kena manipulasi dan abuse, gampang dimanfaatin, gampang linglung dan dijadikan korban orang-orang yang ingin mengeksploitasi hingga diri struggle "mati"; tidak memiliki shield sehingga gampang goyang, terganggu, dan "dirampok", dll. Lalu waktu terus berjalan, penyesalan muncul, kebingungan bertambah, hasrta hidup berkurang, frustasi bertambah, masuk dalam depresi tak berujung, penyesalan melanda, penghakiman diri bertambah, hidup bagaikan tak hidup. Kosong. Hanya dijadikan keset, pijakan, tools, bahkan tumbal orang yang sibuk memajukan dirinya mencapai tujuan. Dan tak semua orang memiliki moral dan integritas yang baik dalam mencapai tujuan, sehingga saat tak memiliki tujuan lalu bertemu orang seperti itu, habis sudah.
Tujuan,
Hanya diri sendiri yang bisa tau dan menemukannya, tidak bisa dibantu oleh siapapun.
Karena tujuan memang personal setiap orang yang tergerak dari dalam batinnya masing-masing.
Sehingga ada api yang terus menyala untuk mencapainya, meski tak ada satupun yang "mendukung" dan "membantu" dan ada alasan untuk terus "hidup".
Tujuan,
Tujuan mungkin berbeda dengan goal.
Murni dari dalam jiwa, dalam jangka panjang.
No comments:
Post a Comment