Saturday, May 18, 2024

Menghargai Diri

 
Menghargai diri sendiri baru dapat dilakukan, saat sudah mulai mampu menyayangi diri.

Menghargai diri, sesederhana tahu kapan harus meninggalkan suatu relasi (pertemanan, pekerjaan, romansa); tahu kapan perlu meninggalkan suatu tempat (komunitas, tempat tinggal, tempat kerja, tempat lainnya); termasuk mengenal kapasitas diri, menjalani hidup yang membuat bahagia, mengejar yang diri inginkan; berbuat baik pada diri dengan makan sehat, olahraga, tidur cukup, mempergunakan waktu diri dengan baik untuk kebermanfaatan dan keuntungan diri. 

Menghargai diri ternyata bagian dari menyayangi diri sendiri.
Dan dalam prosesnya, bukan berarti sejua berjalan mulus. 

Bisa jadi orang menolak diri, bukan karena diri tak layak, namun memang pilihannya untuk tidak memilih diri, dimana tidak ada hubungannya dengan diri, murni keputusannya.

Bisa jadi orang menolak diri, bukan karena diri kurang, namun ketidakmampuan ia menerima kapasitas diri dalam mencintai dan memberi. Atau sesederhaan "energi" diri terlalu besar dan intense untuk sebagian orang, memberikan sensasi tidak nyaman untuk mereka.

Bisa jadi orang menolak diri saat diri meledak dan mengkomunikasikan semua ganjalan di dada tanpa filter, karena mereka tidak mampu melewati barrier emosi diri, alias ya sudah dilepas saja, "bukan orang-orang kita". Karena orang yang mampu melewati itu tanpa ada asumsi, judgement, dan penolakan, tandanya mereka mampu menerima diri dan bisa melewati barrier emosi diri tanpa taking personally. 

Menghargai diri, tahu nilai diri.
Tahu kemampuan diri, kelebihan diri, kekurangan diri, kebutuhan diri, keinginan diri, hasrat diri, kelemahan diri, potensi diri, kapasitas diri, batasan diri. Termasuk percaya dengan diri sendiri (percaya intuisi diri, awareness, insting), dan menghargai segala ketidaknyamanan yang hadir, dibiarkan saja, di proses, dilepaskan, di dengarkan. Kadang ketidaknyamanan yang hadir, bisa jadi reaksi tubuh dan insting untuk menginformasikan sesuatu (kurang tidur, berhenti makan blabla, jauhi orang, jangan tantda tangan kontrak, dll). 

Menghargai diri, menghargai pilihan orang lain juga.
Jika orang/ suatu tempat/lingkungan tidak bisa menerima diri kita, ya lepaskan.
Jika orang/ suatu tempat/ lingkungan tidak bisa menghargai diri kita, ya jangan dikejar-kejar lagi
Jika orang/ suatu tempat/ lingkungan tidak bisa menerima kontribusi kita, ya tinggalkan
Jika orang/ suatu tempat/ lingkungan tidak bisa menerima ksaih sayang dan cinta tulus kita, ya tinggalkan dan cari orang/ sesuatu yang memang mampu menerima itu bahkan saling memunculkan rasa syukur. 

Menghargai diri, 
Baik secara fisik, waktu, jiwa, pikiran, spiritual, energi, dan lainnya.
Termasuk kemampuan memprioritaskan diri sendiri dengan perasaan layak tanpa ada perasaan bersalah apalagi bertanggung jawab atas kebahagian dan kehidupan roang lain dengan membuat diri berkorban, sulit, dan menderita berkepanjangan. menjadi prioritas diatas apapun. 

Terimakasih asshole-asshole, orang-orang/ perusahaan/ lingkungan self centered, manipulator, orang-orang harming abusif, orang-orang egois tanpa pernah memikirkan dampaknya apda orang lain, karena kalian telah mengingatkan dan mengajarkanku untuk menghargai diri sendiri. 

Terimakasih orang-orang/ perusahaan/ lingkungan yang menghargaiku (seen, heard, nurtured, empathy, open communicated, made a deal with respect each others, etc), kalian telah mengenalkan rasanya dihargai dan tanpa sadar mengajarkanku untuk menghargai diri sendiri. 

No comments:

Post a Comment