Saat tak ada masalah dengan bentuk dan keadaan tubuh (kurus, berisi, gemuk, gendut, putih, hitam, belang, mulus, berjerawat, pendek, tinggi, sedang); Saat tak ada masalah dengan pergi dan datang ke tempat asing sendirian; Saat tak bermasalah melakukan aktivitas yang belum pernah di lakukan di tengah-tengah orang yang sudah berpengalaman bahkan lihai; Saat tak perlu validasi dan dukungan siapapun untuk melakukan hal-hal yang disukai, diinginkan; Saat mampu nyaman dengan diri sendiri dimanapun berada baik dengan orang-orang baru maupun sendirian; Saat mampu bahagia dan cukup dengan diri sendiri tanpa perlu mencari sumber dari luar; Saat mampu meregulasi sistem syaraf dan mendapati ketenangan dalam hitungan detik.
Mungkin hal-hal diatas sering dilakukan dan dialami dengan sangat mudah tanpa usaha apapun, terjadi bertahun-tahun, menjadi bagian diri yang jalan secara otomatis, hingga tak sadar bahwa itu adalah sebuah "privilage and power" yang mungkin lupa untuk disyukuri. Karena ternyata di luar sana banyak sekali orang-orang yang tak percaya diri dengan tubuhnya, yang tak berani melakukan sesuatu atau pergi ke suatu tempat jika tak ada teman, yang tak yakin dengan dirinya sendiri, yang selalu butuh orang lain tanpa mengenal kemampuan dirinya sendiri. Hingga semesta mempertemukan dengan orang-orang seperti itu, mengamati sejenak berkotemplasi, dan sadar ternyata hal-hal yang mudah bagi diri belum tentu mudah bagi orang lain. Mungkin dari situ, akhirnya memunculkan rasa terimakasih pada diri sendiri.
Terimakasih telah mampu menerima tubuh seutuhnya,
Terimakasih telah mampu mandiri untuk melakukan sesuatu,
Terimakasih telah mampu percaya diri untuk pergi seorang diri,
Terimakasih telah mampu diandalkan untuk diri sendiri,
Terimakasih telah yakin dan percaya pada diri hingga tak perlu validasi siapapun.
No comments:
Post a Comment