Bisa jadi saat sesuatu baik untuk diri, semuanya menjadi mudah. Begitupun saat sesuatu kurang baik bahkan buruk untuk diri, Tuhan sudah memberikan petunjuknya dengan segala kesulita selama prosesnya yang sudah muncul dari awal. Mulai dari pekerjaan, pertemanan, pasangan, perjalanan, bisnis, relasi, dan semua hal dalam aspek kehidupan dari hal kecil hingga besar.
Saat seseorang baik untuk diri, bisa jadi tanpa perlu di cari, dikejar, berusah payah, ia akan hadir dengan sendirinya dalam hidup, prosesnya mudah, semua terjadi secara alami dan mengarahkan ke hal-hal yang terjadi memang baik dampaknya untuk diri di saat bersama maupun efek jangka panjangnya sekalipun sudah tak bersama. Saat sesuatu buruk untuk diri meski logika berfikir baik, perasaan tertarik tersangkut, banyak cara semesta melindungi diri untuk memeprlihatkan bahwa itu bukan hal baik untuk diri dan berpotensi memberikan kerusakan jangka panjang.
Jadi tak perlu sedih jika ada sesuatu yang hilang, pergi, tertutup; saat diri diabaikan, dibuang, ditolak. Bisa jadi, itu bentuk kasih sayang semesta agar diri terjaga. Karena tahu hal-hal tersebut atau orang-orang itu tidak baik dan buruk untuk diri. Atau sudah tak relevan, berkontribusi, dan selasar dengan diri. Biarka itu terlepas, berlalu, terlupakan. Sehingga diri terus berjalan maju dan akan bertemu dengan hal-hal dan orang-orang baru yang memang pantas, selevel maupun lebih tinggi di setiap tahapannya, dan diri terus bertumbuh dan berkembang dengan baik.
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al-Baqarah: 216).
-------
No comments:
Post a Comment