Bisa jadi saat seseorang marah, kesel, depresi, atau mengalami permasalahan psikis lainnya, karena ada kebutuhan yang tak terpenuhi. Ada yang malnutrisi. Kebutuhan akan cinta, pengakuan, pengertian, keterhubungan, konsistensi, sense of belonging, aktualisasi diri, di dengar, dipahami, dll. Sama halnya dengan fisik. Jika fisiks sedang ada yang kurang (tidur, makan, gerak, dll) kemungkinan besar terjadi masalah, mulai dari kurang prima stamina hingga sakit.
Kadang memeunuhi kebutuhan orang lain akan itu, bukan hal sulit. Bisa jadi sesederhana kata "hi", "apa kabar?", "ok". Bahkan ada yang pernah menyelamatkan oranga dari depresi dan bunuh diri hanya dengan kalimat "aku disini ya". Sekalipun tak direspon dan ada tindaklanjut lain, orang merasa dirinya tak sendirian hingga mampu keluar dari struggle depresi dan suicidalnya.
Fenomena kebutuhan manusia dalam relasi dan ranah sosial, topik menarik.
Semakin aware dan mengikuti awareness, hidup semakin mudah. Kita bisa membantu orang tanpa terbebani, mampu meraih sesuatu yang tak merugikan pihak lain, dll. Mungkin kuncinya adalah dengan menjadi sadar utuh atau being present (tidak terpengaruh emosi orang lain dan sekitar, tidak reaktif, tidak ada asumsi apapun).
No comments:
Post a Comment