Waktu ortu di dzolimin hingga sekarat hampir mati, tak ada sedikitpun dendam di hati mereka.
Saat aku di dzalimin bertumpuk dalam satu waktu, dimana rusak seluruh area kehidupanku, dan baru mengetahui saat tahun berganti, tak ada sedikit pun rasa dendam dalam hati, meski berada dalam kebingungan untuk memulai dan membangun kembali dari mana dan bagaimana.
Orang-orang dzalim itu, apakaah sadar dirinya dzalim dan menciptakan kerusakan separah apa pada jiwa, raga, dan kehidupan seseorang? Atau baginya seperti menyiram bensin pada rumah orang disertai lemparan satu korek api menyala. Suatu hal ringan, mudah, dan cepat. Lalu berlalu pergi meninggalkan, hidup tenang, damai, tentram, dan tak tahu apa-apa lagi. Enetah dilakukan dengan penuh niat akan kebencian, ketakutan terasaingi, ataupun hanya iseng semata.
Tentang dendam, entahlah apakah tidak memiliki rasa dendam dan ingin membalas setelah diri dan hidup hancur-sehancur-hancurnya adalah hal baik, atau hanya ketidakmampuan standing up for self.
No comments:
Post a Comment