Awalnya, aku sangat terbuka. Bercerita di blog, soscial media dibuat public. Sampai di momen, menjadi jujur dan terbuka dalam era teknologi seperti sekarang menjadi ancaman tersendiri bagi diri sendiri. Ditahun 2011 aku mulai menghapus social mediaku secara permanent satu persatu hingga hanya menyisakan satu sosial media dan ini. 2017 aku mulai membuat akun sosmed private. Sekalipun approve orang-orang baru, setidaknya orang yang pernah aku temui secara langsung meski sekali (entah di acara, pesta, atau apapun itu). Di beberapa tahun sempat malah menulis, berbagi, dan membuka diri di blog.
Ada 2 aplikasi komunikasi yang digunakan. Whatsapp dan telegram, Itu pun aku baru tahu ternyata banyak yang mengunakan telegram untuk hal-hal tak senonoh. Dikala aku tau telegram gara-gara jaman pandemi banyak ikutan webinar, seminar, kelas-kelas, yang materinya di share di telegram. Bagiku telegram isinya kaya aplikasi sekolah, banyak materi dan ajang belajar bersama. Dan menariknya, semua data yang disimpan di telegram itu benaran tersimpan dengan baik dan rapih.
Yang aku amati, banyak sekali orang-orang yang kenal di dunia nyata namun sebenarnya tak mengenal diri, yang mencari informasi lewat sosial media. Lalu mereka membentuk asumsi, menyimpulakan, dan memiliki judgement tersendiri dari hasil proyeksi pikirannya sendiri. Yang sebenarnya untuk apa? jika yang ingin diketahui adalah kabar orang, ya tinggal tanya langsung "apa kabar? dmn skrg? sibuk apa?",. rasanya lebih manusiawi dan beradab. Apalagi jika itu dilakukan oleh kerabat. Lain halnya saat strangers yang kepoin, ya buat apa juga sih sebenernya, ya urusan orang deh.
Sudah lama pula ku tak penasaran dengan kehidupan orang lain. Tak bergeming dengan yang di lakukan orang lain. Tak menghasilkan iri atau kesedihan dari postingan2 orang. Ya intinya, orang yang benar-benar bahagia dengan hidupnya, ia akan sibuk menikmati tanpa kepikiran untuk share atau posting. Dan saat kita menggunakan media sebagai ajang eskpresi diri, gak akan ada cerita kesinggung, kesenggol, jikapun ada yang jahat, ya dibiarkan saja seperti anjing menggongong. Point of view ku saat ini sih itu.
No comments:
Post a Comment