"Aku mencintaimu, tapi aku tak mampu membahagiakanmu, aku tak bisa memberikan apa yang kamu butuhkan dan inginkan. Aku kecewa dan frustasi pada diriku sendiri atas itu semua, yang aku muntahkan padamu dalam segala penyiksaan terhadap batin dan fisikmu. Dan hal itu semakin menyiksaku seiring semakin aku menjauhimu. Aku tak mampu bertemu dengamu, tak ada nyali, aku takut. Meski kamu tahu betapa kamu merindukanku hingga merana, dan semua sikapku hanya membuatmu semakin menderita.Dan energy ini aku bawa hingga beberapa kehidupan setelahnya. Hingga di kehidupan ini, saat aku melihatmu, ada rasa cinta besar untuk menyayangi, mencintai, bersama, tapi aku tidak berani. Aku takut. Aku ingin bersamamu, tapi aku takut. Aku ingin memelukmu, tapi aku takut. Aku ingin bilang aku sayang, tapi aku takut. Aku ingin mendekatimu, tapi aku takut. Dan aku mengulangi penyiksaan dan pembunuhanku padamu. Dan kamu tetap setia menungguku, mencintaiku, merawatku, melindungiku, menyayangiku, menyembuhkanku, dikala aku tetap setia untuk menyakitimu, menghianatimu, memperbudakmu, menganiayamu, membohongimu, melecehkanmu.Sampai kamu menyelesaikan semuanya, semua masalah diantara kita yang kita bawa dari banyak kehidupan sebelumnya, aku tak menyadari semua yang telah kamu lakukan dan berikan padaku. Aku hanya peduli pada diriku sendiri, pada jiwaku, kehidupanku, keuanganku, nafsuku, dan perasaanku. Aku tak peduli pada dirimu, aku hanya peduli pada diriku. Saat semua kebutuhanku terpenuhi, aku sudah tak membutuhkanmu lagi, apalagi semuanya sudah kamu selesaikan.Saat kamu mencabut segala sumpah untuk tidak mencintai diri, barulah rasa cintaku yang selama ini ingin kuberikan sampai padamu, barulah kamu mampu menerimanya, dan aku kaget. Aku kaget ternyata aku punya rasa sayang begitu besar pada mu. Aku kaget ternyata ada rasa cinta untukmu yang diriku pun tak sadar. Tapi aku sudah memutuskan tidak mau ada lagi kamu dalam hidupku. Sebuah keputusan yang tak bisa diubah lagi. Aku ingin menyudahi semuanya, membuangmu dalam hidupku, dan tak mengingat apapun tentangmu sekecil apapun. Aku sudah memilih perempuan lain. Orang lama yang hanya memanfaatkanku tapi kamu sembuhkan dia karena kamu sangat mencintaiku dan takut aku tersakiti. Dan akhirnya kami kembali bersama, aku memilihnya karena dia ada secara fisik bersamaku, memenuhi segala kebutuhanku termasuk gejolak birahiku. Dan segala kedekatan, ikatan, kemelekatan yang tumbuh seiiring peluh yang bertukar setiap malam, tubuh yang hadir setiap hari, interaksi dan ikatan emosi yang tumbuh karena tinggal bersama. Bahkan kami telah menyatu dan menjadikanmu tumbal untuk keuntungan duniawi kami. Karena aku tau, kamu masih mencintai dan menungguku. Aku masih bisa memperbudakmu dan mengikuti pasanganku yang memang tak suka padamu.Kamu lanjutkan hidupmu ya, lupakan aku. Kalimat termudah untuk ku sampaikan padamu, karena hidupku sudah bahagia, aku tak membutuhkanmu lagi, semua kebutuhanku sudah terpenuhi, dan aku tidak memilihmu. Aku ingin mengakhiri ini semua, karena aku sudah bahagia, memiliki kehidupan lain, dan aku tak mau bertanggung jawab terhadap apapun yang terjadi padamu atas segala ucapan, sikap, dan perilaku ku.Kamu tahu, saat ikatan emosi kita hilang, aku hanya menjadikanmu mainan. Saat mantanku kembali hadir, aku hanya memanfaatkanmu dan mengambil seluruh energi uangmu untuk aku ubah kedalam uang fisik. Saat kamu menyelesaikan semua masalah past life kita, aku hanya menjadikanmu budak. Saat kamu menyembuhkan semua trauma, ketakutan, ketidakamananku, aku hanya menjadikanmu keset yang tak pernah aku anggap ada. Saat kamu merubah kehidupanku melesat jauh, aku hanya peduli dengan perempuan disampingku, menganggap dia sebagai bagian perubahanku, bersyukur atas dirinya, dan aku tak pernah melihatmu meski selama ini, kamu yang melakukan semuanya dan memfasilitasiku untuk sampai ke titik ini. Sejauh ini, aku tak menyesal dengan segala ketidaksadaran dan kejahatanku padamu."
Wednesday, October 11, 2023
Letter from past lover.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment