Ada beberapa orang yang tiba-tiba bilang "kalau dating, boleh sama banyak orang loh, selama belum commitment pacaran, beling exclusive". Disitu baru sadar, aku bukan orang yang bisa kaya gitu. Kalau suka orang, satu ya satu. Lalu kenalan bilang "seemoga dapat yang setipe ya, karena cowok jaman sekarang ga ada yang deket cuma sama satu perempuan".
Mungkin banyak orang tidak mau rugi, tidak mau ambil resiko, ingin selalu untung, penuh perhitungan logika, mencoba beberapa hingga dapat yang dirasa paling pas dan mengguntungkan. Buatku, yang jarang sekali tertarik sama orang, saat suka ya suka. Aku sudah bikin pilihan dan keputusan meski tahapnya baru kenal. Dan tidak ada lagi laki-laki lain yang aku respon, gubris, atau membuka diri pada pilihan-pilihan lain. Realitanya hal ini bisa sangat tidak mutual bahkan ada peluang dimanfaatkan atau hanya menjadi mainan. Dari situ, jika ada orang yang aku tertarik, akan langsung nanya tujuannya apa dan bilang kalo aku cuma sama dia aja. Kalau orangnya bilang dia deket sama beberapa orang, ya jadi warning untuk diri sendiri untuk tidak terlalu investasi apapun apalagi percaya. Bahkan ada kecenderungan males kalau secara tidak langsung perlu bersaing. Aku milih orang yang milih aku aja sekarang dan mutual.
Dan baru sadar juga, dulu banyak sekali yang mengajak nikah, dan mereka laki-laki yang sudah menentukan pilihannya, aku. Gak serong sana sini, mepet kiri kanan, atau mengumpulkan koleksi dan cadangan di setiap tempat dan kota. Satu ya satu. Aku terbiasa dengan energy loyal, jelas, commit.
Cuma dulu belum mikir nikah dan gak ada perasaan apa-apa, jadi dari awal langsung bilang, biar gak misleading people, php, dan merugikan orang lain. Direct, honest, clear intention, communication, value yang ku pegang juga.
Entahlah, sampe detik ini di otak ku masih mikir: bakal dateng pangeran berkuda putih yang bener-bener selevel, sefrekuensi, setipe, dan semua yang pernah di list ada di dia. wkwk. Tau deh ketemu dimana. Tahun ini udah niat pengen ketemu jodoh. Udah siap masukin orang lain ke dalam hidup. Udah banyak hal yang beres di diri, udah whole, udah gak ada void yang perlu diisi, udah ga jadikan pasangan sebagai pelarian atau solusi masalah, dsb nya. Ibarat rumah, udah bagus. Ada pagar, ada gembok, ada pintu, terasnya bersih, halamannya rapih nan sejuk, rumahnya adem bersih nyaman. Ga ada yang namanya bocor, tembok mengelupas, wc kotor, rumput berantakan, pintu rusak, gerbang jebol, lampu mati, bau, acak-acakan, dll.
Masalah dating sama banyak orang, entahlah apa yang dipikirkan orang-orang. Personally, it's not my taste, not my lifestyle, and I don't choose to do it.
No comments:
Post a Comment