Mungkin tanpa sadar kita melakukan distraksi. Pengalihan dari keadaan diri, masalah diri, termasuk untuk menghindari potensi diri dan pengembangan diri. Distraksi dari rasa takut, cemas, ketidakamanan, kesepian, ketidakberdayaan, dan hal-hal yang sebenar-benarnya sebuah masalah yang perlu diselesaikan secepat mungkin. Atau justru distraksi dilakukan untuk membohongi diri dari kemampuan diri sebenarnya, takut melihat ke dalam, takut dengan potensi dan kekuatan diri, takut sukses dan terbang tinggi, yang jika di telaah lebih dalam karena adanya ketakutan sendiri dan menjadi berbeda.
Takut liat luka diri. Saat itu healed. Ternyata takut kaya, takut sukses, takut terbang tinggi, takut jadi diri sendiri, takut hidup mudah, takut. Takut gak sefrekuensi lagi sama orang2 tersayang. Takut yang dateng orang2 fake, yg manfaatin, yg ada maunya. Takut ga pny temen yang murni bener-bener temen. Takut dipolortin, di tipu, di tikung, dll.
Tanap sadar diri mengalihkan segala keadaan diri dan potensi diri dengan bikin masalah, narik-narik masalah, menciptakan suffering, masukin orang2 harming, membuka diri untuk ke abuse, di harming, di manfaatin, di jahatin, agar terus "cacat", "mati", "tak berdaya" sehingga kemampuan diri untuk jalan cepat dan terbang tinggi cepat terhambat. Ternyata itu semua karena takut.
Apa yang tercipta ya saat diri sayang sama diri sendiri, being kind, nurturing, nourishing, prioritasin diri, dan manfaatin diri untuk kepentingan diri? Bs terbang setinggi apa? Apa yang tercipta kalau fokus terjaga dan bye2 sama semua distraksi? Bs jalan dan terbang secepet apa?
Dear Universe, show me the clarity about myself, my reality, my power, my potency,
and keep me on the track with total ease, joy, and glory.
No comments:
Post a Comment