Hari ini ada sesuatu yang membawa ke sebuah kesadaran.
Kadang atau bahkan sering saking cepatnya diri, gw gak bisa toleransi dengan hal-hal lambat (orang lemot, lelet, gak pinter, daya tangkap blableblo, respon lambat, gerak fisik lelet, sistem berbelit-belit, semua hal yang lambat baik secara mental mind, dan fisik). Saking frustasinya berurusan dengan hal-hal lambat, kadang keluar kata/sikap yang (dulu) tanpa sadar terkesan arogan.
Tadi sore, sadar kalau setiap orang, tempat, sistem, memiliki pace nya masing-masing. Kadang mereka lambat ya karena prosesor bawaan lahirnya memang segitu. Bukan karena mental budak yg ngkutin sistem, bukan karena males, bukan karena gak mau berubah, ya memang bawaan dari sananya lambat dimana kecepatannya ya udah mentok segitu. Disinilah muncul rasa kasih terhadap sesama meski hal-hal lambat tersebut masih membuat diri gilak.
No comments:
Post a Comment