Monday, June 6, 2016

Ramadhan #1: Perempuan Cantik

Coba bayangin deh menjadi perempuan yang dianggap cantik dalam suatu masyarakat. Pakai pakaian tertutup saja sudah dilirik. Apalagi pakai pakaian menarik, ah tentu saja sudah menjadi perhatian yang entah dapat menstimuli apa dalam pikiran "penonton", menyeramkan. Banyak digandrungi, didekati, dan banyak pula yang menyatakan cinta. Cinta pada pandangan mata yang lalu putus dengan alasan "tidak cocok", menyedihkan. Entah berapa persen persentasi cinta dan lust lawan jenisnya dalam sebuah hubungan dengannya. 

Mungkin lain halnya dengan perempuan yang memang ingin terlihat cantik agar mereasa percaya diri (bukan untuk pamer dan menarik lawan jenis). Setiap hari penuh perawatan, rutinitas membersihkan make up, jaga badan sampai kelaparan bukan untuk sehat melainkan untuk tetap langsing. Agak merepotkan memupuk kepedean dari hal fisik. Apalagi kalau niatnya memang untuk menarik lawan jenis, lalu bangga saat dididekati banyak pria yang jatuh cinta karena kecantikan fisiknya. kasian.

Dalam perspektif lain, justru perempuan yang dalam masyarakat dinilai kurang cantik ataupun kurang menarik secara fisik adalah perempuan yang beruntung. Karena secara alami memiliki potensi besar terlindungi dari pandangan. Saat ada seseorang yang jatuh cinta padanya, tandanya orang tersebut melihat hal terdalam dalam diri perempuan itu diluar batasan fisik. Inner beauty, entah dari wawasan, pemikiran, perilaku, karakter, kepribadian, bahkan keimanan. Beruntung pula saat ada lawan jenis yang mencoba berinteraksi dikala penampilan tak menarik, tandanya ada sesuatu di hatinya yang mendorongnya. dengan kata lain berarti lawan jenis memiliki sebuah intuisi yang baik atau bahkan dapat menangkap frekuensi dari inner beauty tersebut. Sebuah interaksi tanpa penilaian antribut permukaan.

Ramadhan #1

No comments:

Post a Comment