Sunday, June 5, 2016

5 Juni 2016

Menjelang Ramadhan 2016 diawali dengan perasaan fulfillment.
Entah apa yang terjadi seminggu ini, semua menghantarkan pada perasaan damai, tentram, dan ada letupan-letupan dalam hati yang berlomba keluar dalam kegembiraan yang tak tau berasal darimana.

Kalau perasaan dan hati adalah sesuatu yang tak dapat dibohongi dan dikenadlikan (ya, hanya punya kendali dalam merespon, menyembunyikan, dan memperlihatkan. Namun tak punya kendali terhadap perasaan yang singgah di hati baik dan buruk, sakit dan senang). 

Terimakasih untuk siapapun yang telah berbagi dan menerima cinta. Ibu, ayah, adik, teman, keluarga, bahkan strangers di pinggir jalan sekalipun (terimakasih telah menerima cinta saya lewat kesempatannya untuk berbagi cinta terhadap manusia as human). Saling mengasihi bukan karena lust ataupun kasihan, ya karena ada dorongan dalam hati yang bergerak secara spontan, ada yang mengerakannya. mengerakan untuk berbagi kasih, bergerak untuk menerima. Karena memberi dan menerima sama-sama membutuhkan kesiapan mental. 

Terimakasih kepada yang telah mengerakan hati, Sang Maha Pembolak Balik Hati Manusia. Terimakasih atas rasa bahagia dan kedamaian jiwa yang berhasil meneteskan air mata haru. Terimakasih atas segala hal yang terjadi di masa lalu, atas kesempatan saat ini, dan untuk harap masa depan penuh optimis yang berhasil membakar semangat.

Terimakasih untuk orang-orang yang tulus meluangkan waktunya, menerima diri (baik buruk), menolong, mendoakan, mendukung, dan menyayangi. Semoga selalu dalam lindungan-Nya, dilimpahkan kebaikan dunia dan akhirat. Gak perlu disebut siapanya lah ya, cukup diri sendiri yang tau untuk mengingat segala kebaikan orang-orang itu, yang pasti salah satunya di nomer satu ada Ibu.

Monjali, 5/6/16

No comments:

Post a Comment