Sebagai angkatan yang masuk dikala kampus ganesaha ada kebijakan larangan ospek angkatan untuk mahasiswa baru dengan memperingati orang tua kalau anaknya bisa di DO, berhasil membuat 2006 menjadi angkatan yg gak mengalami ospek bersama antar semua fakultas (kecuali ada bbrp yg ikut diam2 krn tinggal di asrama aka byk senior).
jujur, (dlm perspektif saya dan yg merasa), hal ini berhasil membuat kami gak kenal, kecuali kenal karena dulunya satu sekolah, tmn les, sekosan, dan di kampus sejurusan se-fakultas, se unit, atau mantan pacar. sisanya? nggak. jangankan kenal, tau aja kagak~
Menjelang reuni satu dekade, sebnernya agak awkward, kaya apa ya, ya gt deh, semacam "dipaksakan" reuni, padahal sbenernya kita gak saling kenal, mungkin bahasa realnya gathering kali ya bukan reuni, mungkin.... (maapiin panitia, ini bukan kritik, cm pikiran aja). eh apa reuni adalah bagian dr gathering? hahaha berarti bahasa saya salah. hehe
setelah lulus, gak terkoneksi pula selain oleh tmn2 satu circle. ya jalan masing-masing kasarnya. kalaupun ada yg benar-benar kolaborasi antar ilmunya, ya gak banyak. *mksdnya kolaborasi secara keilmuan ya, bukan kolaborasi project (film/komunitas/dll).
tadi pagi, saya sarapan brg 2 org angkatan jauh dibawah saya, kami saling berbeda jurusan, salah satunya Presiden BEM KM kampus gajah yg baru selesai masa jabatannya. kami ketemu by accident kasarnya alias bukan di kampus. sy yg kebetulan sedang mencari partner dr food tech tekim, disampaikan oleh tmn sy kpd tmn nya yg mantan presdir KM, yg direspon baik, bahkan gesturenya benar-benar terbuka dan tersirat "its okay untuk mencarikan". dia sempat bercerita kalo di bagian Timur, himpunan sangat berpengaruh thdp perkuliahan, mksdnya ada sedikit diskriminasi antar ank himpunan dgn non himpunan thdp chance. di fsrd yg saya rasain, gak ada diskriminasi2, semuanya sama antar jurusan dan antar anak himpunan maupun yg anggota aja. bahkan dosen2 yg dlunya aktif di himpunan/ngga pun, mrk ttp bersikap sama.
dr stimuli moment tsb, sesaat saya membayangkan, betapa kerennya kalau kita dididik untuk saling mengenal dan berkolaborasi dari awal kuliah. bisa dahsyat bgt hasilnya. atau ada satu matakuliah real yg wajib (sbg syarat sidang), bikin sebuah inovasi dgn syarat dikerjakan oleh 4 orang dr 4 jurusan berbeda dari fakultas yg berbeda (misalnya). mahasiswa (dan dosen) dilatih untuk saling menurunkan ego, berempati, asertif, bekerja sama, saling melindungi, saling menguatkan, dan menciptakan sebuah karya holistik yg keren plus menimbulkan perasaan satu bahwa kita satu almamater bukan perasaan saling bangga atas jurusannya masing2. ya bakal makan waktu sih, mungkin project sampingan (yg wajib) dgn batas pengerjaan maksimum 2 smester, tp hasilnya, (intuisi ditambah analisa observasi selama 4+3 tahun disana sih bilang ) bakal bagus bgt. lha siapa saya, hahaha
Sempet jadi asisten dosen tingkat 1/(tpb) diangkatan 2009 dan 2012, dan karakter angkatannya beda bgt, makin muda makin ga se struggle angkatan lama. contoh kecilnya, jaman 2006, tugas yg perlu di package, itu package nya dibikin sendiri, mulai dr beli karton jalan kaki, ngukur, cutter, ampe jadi sendiri. di 2009 sy menemukan bbrp mahasiswa yg beli kotak buat tugas (ga salah sih, cm ya gt deh, ada uang ya tinggal beli, tp ada yg mrk skip di proses finishing). 2012 makin rame.
Sebagai bagian dari almamater, bener2 berdoa bgt semoga makin tahun makin dahsyat perbaikan sistemnya, ga semata2 study oriented; makin melahirkan tunas2 bermental baja dengan hati penuh empati, pikiran melangit, down to earth, dan visi lebih holistik. aamiin
*ga ngasih solusi ya? ya sy bukan pemegang kebijakan, cm berusaha produktif dalam kebermanfaatan (semoga). cheers :D
No comments:
Post a Comment