Tuesday, January 26, 2016

#12

8 tahun tanpa pertemuan dan komunikasi. namanya pun lupa2 ingat. bertemu di negara orang. kamu duluan, aku menyusul dgn perjuangan keluar dr tipuan taxi yg berujung jalan kaki membawa carrier 11kg.

malam mulai datang, pulang katamu. tas dibawakannya. menelusuri sungai, berdesakan layaknya bus dalam kota. dan tersesat. dia lupa turun dimana, aku? ya seperti biasa, buta arah, gatau jalan, pelupa, navigasi buruk.

hujan turun deras, hp mati, tak ada org yg bs berbahasa inggris, dan kami tak bisa bahasa mereka. dia mulai uring2an kesal. aku ikutan kesal krn auranya kesalnya dia memancar. masuk kedalam taxi. aneh. sang supir mengangap kami pengantin baru. pdhl carrier alu bawa sendiri dikala dia tak bawa apa2. dia salting dan ribet, aku? bodo amat.

makan malam di sebuah pusat backpacker. bule semua isinya. berasa di bali, tak ada bedanya dgn disini. dan saat itu detik menyadari "salah pergi ma org nih, salah milih trip partner". beda tujuan, beda gaya hidup,. trip tersedih yg pernah dialami. (gak mau cerita detailnya). tanpa obrolan, tanpa moment, tanpa exploring, tanpa hal2 baru, tanpa dinamika. aaaargh.

setahun kemudian, aku baru paham pembelajaran dr perjalanan itu, terjawab sudah knp ada takdir bersama dgn nya.


*sepengal rasa di bangkok
31/12/2015

No comments:

Post a Comment