Monday, November 23, 2015

Magnet and Purpose of Life

sebenernya diri kita sendiri itu magnet ya...
menarik semua hal yg pny frekuensi yg sama. baik dan buruk nya.

kadang mikir, kalo mau tau dimana posisi kita saat ini, ya liat sekitar kita, orang2 disekitar, lingkungan sekitar, peluang. Itu semua mencerminkan diri dan tmpt kita berada. saat tujuan untuk senang2, ya dipertemukan dgn org2 dgn tujuan yg sama. saat tujuannya ingin berkembang, ya dikasih lingkungan struggle yg pahit berbuah manis. begitupun dgn niat dan tujuan yg lain, seperti magnet yg menarik hal serupa.

tapi ini hidup, semua bergerak, melakukan perubahan posisi dalam tiap satuan waktunya. detak jantung, bergerak tanpa disuruh. pikiran pun bergerak butuh kendali. hati pun bergerak dalam kecondongan tertentu. semua bergerak melakukan perubahan atau yg disebut hijrah. hal itu yg bikin kita gak bakal ada dlm lingkungan/ situasi yg sama terus dan dgn org2 yg sama. masalahnya perubahan itu menghasilkan kecepatan, nah gimana merubah kecepatan menjadi percepatan, berarti butuh variabel lain, selain perpindahaan dan waktu. nah ini yg msh saya cari.

pada akhirnya ini semua perjalanan menuju akhirat yg kekal. dan selama perjalanan itu ya kita bakal ketemu sama hal2 yg satu tujuan.

----------------
saya bertanya pada diri sendiri, apa yg buat bahagia? uang apa cinta? saya renungkan dan jawabannya ya dua2nya. Saat direnungkan kembali, saya pengen kaya. tapi org2 sekitar saya saat ini adalah org2 penuh cinta, baik2, pny kemampuan spritual yg baik (spiritual beda dgn agamis). berarti tujuan terdalam saya sebenernya adalah cinta dong (tulisan sblmnya ttg magnet, mencari posisi diri dr cerminan lingkungan sekitar. krn skrg dikelilingi org2 penuh cinta, berarti tujuan saya sebenarnya adalah cinta), mencari dan membagi cinta, hidup dalam kedamaian. kaya cuma salah satu alat aja salah satu bentuk cinta kpd ortu dgn menjadi mandiri dan kuat, dan semua org kaya, saya yakin mrk pny hasrat buat ngebantu bukan untuk mupuk/nimbun. "foya2" traveling pun salah satu bentuk pembelajaran, recharge jiwa, berbagi kebahagian dlm bentuk lain, 2 arah, bahkan 3 arah, saya, mereka, semesta.

kaya jd penting bgt bgt buat langkah kedepannya. menurut saya, kalo hati itu pondasi vertikal yg nancep di dalam tanah, kaya ini rangka2 pondasi horizontal untuk membangun bangunan secara vertikal. Karena baiknya hati saja tidak cukup (sebagai pondasi vertikal, penting tp gak cukup buat menjadikan satu kesatuan bangunan), butuh kekayaan (untuk pondasi horizontal), butuh ilmu dan kerja keras (sebagai bangunan), butuh silahturahmi (sebagai perekat layaknya semen), butuh kerendahan hati (sebagai atap), butuh berbagi (layaknya jendela pada bangunan, untuk menjaga isinya ttp sehat).

No comments:

Post a Comment