Friday, June 19, 2015

Pensieve

(sumber gambar: google)

Pensieve bukan istilah asing bagi penggemar buku Harry Potter. Itu merupakan sebuah cawan berisi ingatan- ingatan, dan sering digunakan dumbledor. Ada unsur melepaskan, melepaskan memori kepada cawan ini; kemudian unsur kepercayaan, yaitu percaya bahwa memori tersebut akan terjaga dengan baik, termasuk dari segi kerahasiaan; ada unsur kembali, dimana memori bisa dilacak ulang dengan memasukan kepala kedalam cawan dan melihat kejadian masa lalu guna memperbaiki sesuatu kedepannya.

Dalam kehidupan sehari-hari, disadari maupun tidak, pensieve ini merupakan kebutuhan dasar manusia. kenapa? manusia memiliki kadar pada setiap diri dan pikirannya, selalu masuk hal-hal baru dan butuh mengeluarkan demi menjaga "keseimbangan". Misal, kita butuh makan, kita makan guna mendapatkan tenaga yang terpakai untuk beraktivitas, kemudian makanan tersebut tidak semua baik dan tepakai, butuh pelepasan yaitu melalu fases yang kita keluarkan saat BAB, coba bayangkan kalau kita tak pernah melepaskan (BAB) atau BAB diluar durasi normal (sebulan sekali) tentu perut sakit, bahkan makanan tak berguna yang terus menumpuk tanpa dikeluarkan akan menjadi racun dan membentuk penyakit lain dalam tubuh. Itu salah satu contoh urusan fisik. Karena kita makhluk berakal yang memiliki akal pikiran jiwa, dimana semua kejadian dan informasi tersimpan di dalam memori yang membentuk pemikiran dan perilaku, hal melepaskan pun terjadi pada pikiran. Tidak semua informasi dan memori yang kita alami baik untuk keadaan sekarang dan kedepannya, perlu pelepasan, seperti melepaskan emosi, melepaskan beban, melepaskan trauma, melepaskan pikiran agar lebih lapang. Salah satunya dengan sharing.

Terlepas dari introvert maupun ekstrovert, setiap dari kita sebagai manusia atas dasar kebutuhan untuk melepaskan, butuh sharing. Sharing bisa berbentuk ide, cerita (kejadian diluar dirinya, kejadian yg terasa langsung, pemikiran, curhat), dan melepaskan emosi (nangis, marah). Hal itu membuat kita membutuhkan yang lain, baik dengan Tuhan maupun dengan sesama manusia. Kita butuh teman curhat, untuk melepaskan beban mental dan psikis, kadang untuk mencari solusi, dan seringnya hanya sebagai pelepasan. 
Mendengarkan curhat bisa menjadi ladang amal, karena secara tidak langsung kita membantu orang untuk melepaskan sesuatu sehingga terjadi keseimbangan dalam dirinya dan bisa lebih baik, setidaknya bisa bermanfaat sesama manusia dalam skala tak terukur (tergantu konten dan orangnya, bisa kecil atau menjadi tolak balik yang besar). selain itu, tidak akan menjadi beban pikiran untuk yang dicurhati, jika kita mendengarkan dengan hati melalu empati, hanya saja bisa menjadi beban amanah jika pelepasan itu beraifat aib dan rahasia.

Melepaskan merupakan kebutuhan manusia dalam hidupnya, agar tidak seperti bom waktu yang bisa meledak kapan saja karena tidak ada yang dilepaskan dengan kata lain semua hal disimpan sendiri. Ini merupakan cikal bakal terjadinya bunuh diri, membunuh, depresi, yang dampaknya tidak hanya kepada diri sendiri, namun ke lingkungan sekitar. Semua dari kita perlu teman, teman untuk saling sharing. Layaknya pensieve bagi dumbledore.

No comments:

Post a Comment