Thursday, November 6, 2014

JAGA

Dalam sebuah perjalanan, terpikirkan sesuatu:

Kita cukup menjaga diri kita sendiri, 
maka Tuhan akan menjaga diri Jodoh kita. 
.selesai.

Sebagai seseorang yang pernah jadian namun tak pernah pacaran, gak kontak fisik dan berduaan  bersama pacar. Gak pernah dan gak mau aja. Tapi pernah kontak fisik sama teman lawan jenis saat naik gunung, pernah tidur sebelahan rame-rame tanpa melihat jenis kelamin dalam satu tenda, pernah pergi berdua bareng lawan jenis untuk survey material dan ke proyek. Lho kok gitu? Kenapa? Ya, karena kalau sama seseorang lawan jenis yang kita punya perasaan pasti rasanya bakal beda sama lawan jenis, teman, yang gak punya perasaan apa2. Saya menghindari hal-hal kontak fisik, berduaan bareng pacar, dan sejenisnya untuk menjaga diri dari hal-hal yang mungkin bisa berkembang menjadi hal yang kurang baik, kalo sama temen yang sama-sama gak punya "rasa" mah ya bodo amat, lagian kalo bareng ma temen lawan jenis itu karena ada suatu tujuan atau urusan. kelar.

Berdasarkan hal tersebut, saya punya prinsip dalam setiap melakukan perjalanan.
1. gak akan mau pergi sama orang yang saya punya rasa.
2. gak akan mau pergi sama orang yang punya rasa ke saya.
3. gak akan mau pergi sama orang, dimana saya dan dia berpotensi untuk timbul "rasa".
Jadi, orang-orang yang saya (pilih) melakukan perjalanan bareng, tandanya bukan orang yang disuka dan tidak berpotensi saling suka.

Singkatnya, saya melakukan perjalana sekian hari bersama teman dan ternyata cuma berdua (krn tmn sy gak jd ikut, sodaranya dia jg gak jd pergi), beda jenis kelamin. Karena teman ini udah masuk ke 3 point prinsip saya diatas, maka biasa aja, cuma dia nya aja yang lebay berjarak, sangat kaku dan berhasil membuat saya sangat tidak nyaman secara psikis. Di perjalanan itu, saya banyak belajar bagaimana beradaptasi dengan model orang kaya gitu, menjaga emosi, dan meng-enjoy-kan diri sendiri. Dari banyak kejadian yang saya anggap aneh bahkan "tai bgt sih nih orang", ada hal yang disadari, saya, seperti dijelaskan pada paragraf pertama, termasuk orang yang berusaha menjaga diri, ternyata ma Tuhan dikasih partner nge-trip yang menjaga diri juga, jadi saling menjaga diri sendiri. makanya munculah pemikiran, gak usah takut, santai aja sama siapa jodoh kita, saat kita menjaga diri sendiri, maka di tempat lain, jodoh kita lagi di jaga sama Tuhan. Dengan ia berada di lingkungan yang baik, dipertemukan dengan orang-orang baik, dsb. Intinya sih itu, ya mungkin terlalu abstrak kalau dijelaskan dalam sebuah tulisan singkat. 

No comments:

Post a Comment