Friday, October 3, 2014

Tertangkap dan Ditangkap

Ada hal yang orang lain tangkap dari kita tanpa sadar. Ada hal yang kita tangkap dari orang lain tanpa disadarinya. dan hal-hal itu menjadi cermin agar kita lebih berhati-hati, karena tidak tahu akan menjadi hal baik atau buruk, hal ringan atau dalam.

Suatu hari di atas kapal di tengah laut.
u: kykny enak bgt celana nya (celana ringan, waterproof, anti bacterial, mahal pasti)
s: lha bukannya lo pny? gw kan beli ini terinspirasi ma lo.
u: yg mana? gw ga pernah pny celana ky gt...
s: itu loh yg suka lo pake kalo trip, yg warna coklat
u: ooooh.... itu mah celana biasa.

Sepulang trip bersama teman lama.
r: jalan sama lo bikin gw pgn sekolah lg. jd nabung buat itu. fix.
u: (dalem hati: lha kok bs, pdhl slama trip kita ga pernah ngobrol), knp?
r: buat investasi diri, ngerti ga?
u: ya, paham.

Di sebuah pulau, sekasur sama temen yg super terawat. pulang2 dr trip, gw langsung mulai peduli untuk merawat diri dan memang memerlukan biaya ekstra ternyata.

Dalam 3 kejadian di atas (sebagai subjek dan objek), hal-hal yang tertangkap/ menjadi inspirasi buat orang lain masih dalam koridor "ringan" dan positif. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk hal negatif yang ditangkap tanpa kita sadari dampak jangka panjangnya, jadi perlu hati-hati dalam segala hal, karena kita gak pernah tau apa yang kita perbuat/ omongan/ kebiasaan/ barang2/ pola pikir / dsb  menjadi stimuli bagi orang lain untuk berbuat sesuatu atau tertanam dalam pikiran hatinya.  Karena kita tidak pernah tau apa yang ada di pikiran dan hati orang lain. 

No comments:

Post a Comment