Every story have 3 side (the fact, you and me), if you dont know 3 story completely, dont make conclusion, don't talk anything or judge.
“Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain. Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat: 12)
أتدرون ما الغيبة؟ قالوا: الله ورسوله أعلم, قال: ذكرك أخاك بما يكره, قيل: أفرأيت إن كان في أخي ما أقول, قال: إن كان فيه ما تقول فقد اغتيته وإن لم يكن فيه فقد بهته
“’Apakah kalian tahu apakah ghibah itu?’ Mereka mengatakan: ‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.’ Nabi bersabda: ‘Membicarakan sesuatu yang tidak disukai oleh saudaramu.’ Ada orang yang bertanya: ‘Bagaimana jika apa yang aku katakan itu benar ada pada dirinya?’ Beliau menjawab: ‘Jika apa yang kau katakan itu benar ada pada dirinya, maka berarti kamu telah mengghibahinya. Namun jika apa yang kamu katakan itu tidak ada pada dirinya maka kamu telah berdusta atasnya (memfitnahnya).” [Hadits shahih, riwayat Muslim
Pentingnya mendegar suatu masalah dari 3 sisi.
1. Menghindari prasangka dan ghibah
2. Membiasakan diri melihat dari sisi yg berbeda yang membuat rasa simpati empati tepat sasaran
3. Melatih rasa toleransi dan menghargai perbedaan
4. Membuat diri lebih bersikap netral, adil, dan tetap berfikir jernih.
5. Dapat memetik banyak (banget) pelajaran dari setiap sisinya.
Jadi inget kata2 ini: Jangan ngomong yang nggak-nggak, jangan denger yang nggak-nggak.
Kalo denger yang nggak-nggak yang diredam (dengarkan saja, jika peduli cari tau ke 3 sisi secara lengkap, jika tidak ya keep silent).
Jangan ngomong yang nggak-nggak, contohnya berbohong, mengungkit-ungkit masalah yg lalu (ky ga pny kerjaan aja slain ngobrolin hal2 basi :p ). Jangankan hal yg lalu2, kejadian semenit yg lalu pun sudah masa lalu ya kan. ataupun ngomong sesuatu yg yg ngasilin hal2 baik atau penyelesaian.
Saya hanya hamba Allah yang selalu ingin belajar setiap detiknya, menulis untuk mengevaluasi perkembangan diri, saling mengingatkan khususnya menginggatkan diri sendiri. Semoga bermanfaat :D
Wuallahualam bishawab
Keep silent, find out story completely, talk if what you said can make it better or finished the problem.
Dalam cerita atau kejadian apapun, seringkali orang hanya melihat dari satu sisi saja tanpa mau tau ataupun terbuka akan sisi orang lainnya dan kondisi, situasi, dan keadaan saat kejadian kenyataan dalam pandangan netral. Semua menumpuk pada ego tertinggi, masing2 bercerita kesana kemari atas apa yg dia percayai dan dia benarkan yang tanpa sadar membuat segalanya lbh 'hot' dan tanpa sadar juga menimbulkan prasangka, baik pada org yg dibicarakannya (sisi ke-1 thdp sisi ke-2) maupun terhadap org yg membicarakannya (sisi ke-2 thdp sisi ke-1). Maka sesuatunya menyebar seperti api, panas, merembet, melenyapkan, dan berakhir pada bekas dan kehilangan
-Ya, panas, membuat keadaan lebih panas, dan dan disitulah setan masuk menambah panasnya.
-Merembet terhadap org2 terdekatnya (jika memang org yang bertipe kompak, dalam artian bener salah kompak didukung yg bisa menimbulkan kebencian lbh banyak ataupun jadi Menzolimin org2 terdekatnya yanpa sadar).
-Melenyapkan kelembutan hati, prasangka baik, kebersamaan, dan melenyapkan memori akan kebaikannya
-Berbekas dalam goresan sakit hati.
-Kehilangan atas pahala, kepercayaan.
يـأيهـا الذين ءامنوا الجتنبوا كثيرا من الظن إن بعض الظن إثم ولا تجسسوا ولا يغتب بعضكم بعضا, أيحب أحدكم أن يأكل لحم إخيه ميتـافكر هتموه, والتـقـو الله, إن الله تواب رحيمDalam cerita atau kejadian apapun, seringkali orang hanya melihat dari satu sisi saja tanpa mau tau ataupun terbuka akan sisi orang lainnya dan kondisi, situasi, dan keadaan saat kejadian kenyataan dalam pandangan netral. Semua menumpuk pada ego tertinggi, masing2 bercerita kesana kemari atas apa yg dia percayai dan dia benarkan yang tanpa sadar membuat segalanya lbh 'hot' dan tanpa sadar juga menimbulkan prasangka, baik pada org yg dibicarakannya (sisi ke-1 thdp sisi ke-2) maupun terhadap org yg membicarakannya (sisi ke-2 thdp sisi ke-1). Maka sesuatunya menyebar seperti api, panas, merembet, melenyapkan, dan berakhir pada bekas dan kehilangan
-Ya, panas, membuat keadaan lebih panas, dan dan disitulah setan masuk menambah panasnya.
-Merembet terhadap org2 terdekatnya (jika memang org yang bertipe kompak, dalam artian bener salah kompak didukung yg bisa menimbulkan kebencian lbh banyak ataupun jadi Menzolimin org2 terdekatnya yanpa sadar).
-Melenyapkan kelembutan hati, prasangka baik, kebersamaan, dan melenyapkan memori akan kebaikannya
-Berbekas dalam goresan sakit hati.
-Kehilangan atas pahala, kepercayaan.
“Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain. Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat: 12)
أتدرون ما الغيبة؟ قالوا: الله ورسوله أعلم, قال: ذكرك أخاك بما يكره, قيل: أفرأيت إن كان في أخي ما أقول, قال: إن كان فيه ما تقول فقد اغتيته وإن لم يكن فيه فقد بهته
“’Apakah kalian tahu apakah ghibah itu?’ Mereka mengatakan: ‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.’ Nabi bersabda: ‘Membicarakan sesuatu yang tidak disukai oleh saudaramu.’ Ada orang yang bertanya: ‘Bagaimana jika apa yang aku katakan itu benar ada pada dirinya?’ Beliau menjawab: ‘Jika apa yang kau katakan itu benar ada pada dirinya, maka berarti kamu telah mengghibahinya. Namun jika apa yang kamu katakan itu tidak ada pada dirinya maka kamu telah berdusta atasnya (memfitnahnya).” [Hadits shahih, riwayat Muslim
Pentingnya mendegar suatu masalah dari 3 sisi.
1. Menghindari prasangka dan ghibah
2. Membiasakan diri melihat dari sisi yg berbeda yang membuat rasa simpati empati tepat sasaran
3. Melatih rasa toleransi dan menghargai perbedaan
4. Membuat diri lebih bersikap netral, adil, dan tetap berfikir jernih.
5. Dapat memetik banyak (banget) pelajaran dari setiap sisinya.
Jadi inget kata2 ini: Jangan ngomong yang nggak-nggak, jangan denger yang nggak-nggak.
Kalo denger yang nggak-nggak yang diredam (dengarkan saja, jika peduli cari tau ke 3 sisi secara lengkap, jika tidak ya keep silent).
Jangan ngomong yang nggak-nggak, contohnya berbohong, mengungkit-ungkit masalah yg lalu (ky ga pny kerjaan aja slain ngobrolin hal2 basi :p ). Jangankan hal yg lalu2, kejadian semenit yg lalu pun sudah masa lalu ya kan. ataupun ngomong sesuatu yg yg ngasilin hal2 baik atau penyelesaian.
Saya hanya hamba Allah yang selalu ingin belajar setiap detiknya, menulis untuk mengevaluasi perkembangan diri, saling mengingatkan khususnya menginggatkan diri sendiri. Semoga bermanfaat :D
Wuallahualam bishawab
No comments:
Post a Comment